Viral Puting Beliung Terjang Bangkalan, Ini Faktanya

Bencana puting beliung ini pun tak luput dari hoaks.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 11 Des 2019, 07:00 WIB
Pusaran angin puting beliung di pesisir Pulau Pagerrungan Besar Kabupaten Sumenep.

Liputan6.com, Bangkalan - Dua peristiwa terjangan angin puting beliung melanda pulau Madura di Jawa Timur, Senin pagi, 9 Desember 2019. Puting beliung muncul di pesisir Pulau Pagerrungan Besar, Kecamatan Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep.

Meski pusarannya cukup besar dan menjulang, BPBD Sumenep mencatat puting beliung itu hanya merusak 4 rumah semi permanen milik warga. Mayoritas rusak karena atap berbahan asbes.

"Hari ini, Tim forkopimda Sapeken langsung ke TKP dan memperbaiki rumah yang rusak secara swadaya," kata Kepala BPBD Sumenep, Rahmad Riadi, Selasa (10/12/2019).

Kata Rahmat, perbaikan kerusakan itu bisa dimintakan bantuan ke pemda dengan cara menyerahkan data korban berikut bukti KTP eletronik.

Puting beliung di Pagerrungan ini sempat viral di media sosial. Namun seperti jamak terjadi, viral identik dengan hoaks. Peristiwa ini sempat diinformasikan terjadi di Pesisir Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan.

2 dari 2 halaman

Puting Beliung di Bangkalan

Tiang listrik di daerah Tangkel Bangkalan roboh diterjang angin dan menimba mobil pedagang tape manis

Senin siangnya, puting beliung menyerang Tangkel, sebuah kawasan kuliner di akses menuju Suramadu. Pengendara yang terjebak gemuruh angin, sempat mengabadikan momen menegangkan saat baliho dan reklame beterbangan di jalan.

Tak hanya baliho, tiang listrik, pohon, atap warung roboh dan hancur. BPBD Bangkalan juga mendata sekolah, rumah hingga kandang bebek di Desa Langkap, Burneh dan Benangkah ambruk akibat puting beliung.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangkalan, Rizal Morris merinci di desa Langkap 10 rumah dan sebuah Sekolah Dasar rusak. Sedang di Desa Burneh dan Benangkah, puting beliung merusak warung, bengkel dan gudang.

Sementara, PLN Bangkalan mencatat enam tiang listrik roboh dan sebuah trafo rusak. Total kerugian ditaksir mencapai Rp500 juta.

Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Bangkalan, Pangky Yongkynata mengatakan akibat musibah itu listrik ke pelanggan sempat dipadam bergilir.

"Yang padam hanya di Tangkel saja, yang lainnya sudah normal," ujar dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya