Ketakutan Korban Banjir Rokan Hulu Saat Luapan Air Makin Deras dan Tinggi

Air luapan sungai dan kiriman dari daerah lain mulai merendam ratusan rumah warga Pasirpangaraian, Kabupaten Rokan Hulu, sejak pagi dan makin naik menjelang petang.

oleh M Syukur diperbarui 27 Nov 2019, 08:00 WIB
Banjir di Rokan Hulu makin meluas dan merendam ratusan rumah di Pasirpangaraian. (Liputan6.com/Istimewa/M Syukur)

Liputan6.com, Rokan Hulu - Banjir di Rokan Hulu meluas hingga ke ibu kota kabupaten pecahan Kampar itu. Air luapan sungai dan kiriman dari daerah lain mulai merendam ratusan rumah warga Pasirpangaraian sejak pagi.

Korban banjir, Cici Desvianti menyebut ketinggian air pada Selasa petang, 26 November 2019 sudah sedada orang dewasa. Masyarakat memilih bertahan di dalam rumah untuk keselamatan diri.

"Arus banjirnya deras jadi kami di rumah saja, warga ada yang keluar rumah tapi memakai sampan," kata Cici dihubungi dari Pekanbaru, Selasa malam.

Cici menjelaskan, banjir mulai datang pukul 10.00 WIB. Dia menyebut air datang dari Tangun karena daerah itu dalam beberapa hari terakhir diguyur hujan deras.

Awalnya, warga sekitar, terutama anak-anak sempat bermain dengan banjir. Namun menjelang petang, warga tak berani keluar lagi karena air banjir yang mengepung daerah itu kian tinggi.

"Ada sampan yang terbalik juga, makanya di rumah saja. Kami tinggal di Simpang Supra, Pasirpangaraian," terang Cici.

Menurut Cici, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rokan Hulu bersama Basarnas Pekanbaru sudah datang ke lokasi banjir. Juga sudah didirikan posko di daerah yang belum terjangkau air.

"Tadi dilihat dari jendela rumah ada petugas memakai perahu, mudah-mudahan malam ini surut," ucap Cici.

2 dari 2 halaman

Warga Butuh Bantuan

Banjir di Rokan Hulu makin meluas dan merendam ratusan rumah di Pasirpangaraian. (Liputan6.com/Istimewa/M Syukur)

Memilih bertahan di tengah banjir, warga membuat tempat tinggi dari kayu dan papan dari rumah. Barang-barang juga diletakkan di atap rumah agar tidak rusak terkena air.

Cici menyebut saat ini korban banjir di daerahnya butuh bantuan. Salah satunya adalah kebutuhan pokok seperti makanan dan air bersih.

Cici menambahkan, tidak semua warga memilih bertahan. Beberapa di antaranya, terutama lanjut usia harus diungsikan ke tempat aman dari banjir demi keselamatan jiwa.

"Nenek Cici sudah dibawa tadi karena usianya sudah 80 tahun, diungsikan ke depan, ada posko di sana," jelas Cici.

Cici menyebut sudah ratusan rumah di daerahnya terendam banjir. Hal ini berdasarkan pantauannya ketika keluar rumah, persisnya saat banjir masih selutut orang dewasa.

Terpisah, Humas Basarnas Pekanbaru Kukuh Widodo menyebut pihaknya masih memantau banjir di Rokan Hulu bersama BPBD setempat. Sebelumnya juga diturunkan satu tim untuk mengevakuasi warga.

Berdasarkan data diterima Basarnas, banjir merendam di Rokan Hulu terjadi sejak awal pekan. Luapan sungai mulai masuk ke desa sejak dini hari dan diperkirakan naik kalau hujan terus terjadi.

Senin, 25 November 2019, banjir merendam Kecamatan Rambah dan Rokan IV Koto. Luapan sungai mulai masuk ke desa sejak dini hari dan diperkirakan naik kalau hujan terus terjadi.

Adapun desa di Kecamatan Rambah yang terendam banjir di antaranya, Desa Rambah Tengah Hulu atau Pawan, Tanjung Belit, Babussalam, Pematang Berangan, dan Kelurahan Pasir Pengaraian.

Kemudian di Kecamatan Rokan IV Koto, ada Desa Rokan Koto Ruang, Cipang Kanan atau Kubang Buaya, Tanjung Medan dan Kelurahan Rokan.

Adapun jumlah kepala keluarga yang terdampak banjir ada 849. Jumlah itu terdiri dari 3.116 jiwa. Banjir juga membuat sejumlah jalan terputus.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya