Mengenal Angkie Yudistia, Sosok Tuli Inspiratif yang Jadi Staf Khusus Jokowi

Tuli sejak usia 10 tahun, Angkie Yudistia berdayakan diri dan sesama difabel lain lewat Thisabel Enterprise.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 21 Nov 2019, 18:00 WIB
Angkie Yudistia. (Foto: dok. pribadi/Angkie Yudistia)

Liputan6.com, Jakarta Angkie Yudistia dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu staf khususnya. Jokowi mengumumkan nama-nama baru staf khusus itu pada Kamis, 21 November 2019.

"Angkie Yudistia yang aktif bergerak di sosiopreneur lewat Thisabel Enterprise yang didirikannya," kata Jokowi saat mengenalkan Angkie.

"Saya minta nanti Angkie jadi juru bicara presiden di bidang sosial," lanjut Jokowi.

Siapakah sosok Angkie Yudistia?

Wanita kelahiran 5 Mei 1987 ini memang aktif membuat pusat pemberdayaan ekonomi kreatif untuk orang-orang disabilitas Indonesia bernama Thisabel Enterprise. Ada alasan kuat Angkie melakukan hal ini.

"Saya ingin disabel mandiri secara finansial. Kami punya skill kok. Dan, produk-produk ini dibeli bukan karena kasihan, tapi karena memang karena kualitasnya," tutur Angkie saat ditemui pada September 2016.

 

2 dari 3 halaman

Tunarungu di Usia 10 Tahun

Peluncuran buku ketiga Angkie Yudistia, Become Rich as a Sociopreneur, di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, 5 Juli 2019. (dok. tim Angkie Yudistia)

Angkie lahir dengan kondisi normal. Namun, pada 10 tahun dia mengalami tuli. Rasa sedih hingga depresi sempat melingkupinya saat tumbuh remaja. 

"Saat remaja anak-anak yang lain sibuk main, seru-seruan, tapi aku mengalami minder, sedih banget sampai depresi. Aku dulu bertanya-tanya kenapa aku berbeda dibandingkan teman-teman lain," tutur Angkie.

Angkie beruntung memiliki keluarga yang mendukungnya untuk terus bangkit. Termasuk sang ibunda, yang mampu menguatkan hatinya ketika sedang down karena kondisi tunarungu.

Perlahan tapi pasti, Angkie menjadi sosok difabel yang percaya diri.

 

3 dari 3 halaman

Ikut Abang None Jakarta

Angkie Yudistia. (Foto: instagram.com/angkie.yudistia)

Saat tumbuh remaja, Angkie tidak menarik diri dari masyarakat meski disabilitas. Ia bergaul dengan siapa saja.Dia bersekolah di SMP-SMA biasa, dan melanjutkan kuliah hingga S2.

Dalam kehidupan sosial, Angkie pun aktif tanpa pernah mengekslusifkan diri. Bahkan, dia pernah mengikuti Abang None Jakarta 2008 dan menjadi finalis dari Jakarta Barat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya