Ade Armando Heran Fahira Idris Ngurusin Hal Kecil Dibandingkan Uang Rakyat

Akademisi Universitas Indonesia Ade Armando memenuhi panggilan Ditreskrimsus Polda Metro Jakarta terkait kasus meme Anies Baswedan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 20 Nov 2019, 11:52 WIB
Ade Armando (Facebook Ade Armando)

Liputan6.com, Jakarta - Akademisi Universitas Indonesia Ade Armando memenuhi panggilan Ditreskrimsus Polda Metro Jakarta terkait kasus meme Anies Baswedan.

Sebelum masuk ruangan pemeriksaan, Ade sempat berbincang dengan wartawan. Pada kesempatan itu, dia mengaku heran dengan laporan anggota DPD Fahira Idris atas unggahannya di media sosial.

Menurut dia, masalah wajah Joker Anies bukanlah masalah yang krusial untuk diperdebatkan. Apalagi sampai seret ke ranah hukum.

"Saya sendiri sudah sampaikan berulang kali Bu Fahira sebagai anggota DPD mengapa mengurus urusan meme ini? Sementara ada sesuatu jauh lebih penting untuk masyarakat yaitu terkait dengan penggunaan uang rakyat di anggaran belanja pemerintah daerah," tutur Ade Armando di Ditreskrimsus Polda Metro Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Ade sendiri mengaku bahagia jika pelapor menarik laporannya. Tapi kalau penarikan itu mesti diikuti dengan syarat, seperti melarangnya mengkritik Anies, hal itu tidak akan dipenuhinya.

"Karena mengeritik Pak Anies itu kewajiban kita semua," ucap Ade Armando.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

2 dari 2 halaman

Yakin Tak Ada yang Salah

Dosen UI Ade Armando mendatangi Polda Metro Jaya, Jumat (8/11/2019). (Merdeka.com/ Tri Yuniwati Lestari)

Ade juga merasa yakin akan perbuatannya itu. Ia mengaku aksinya itu dilandaskan pada semangat untuk mengkritisi kebijakan pemerintah, bukan personal.

Dia menegaskan, yang dia perjuangkan adalah agar tidak ada korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

"Beliau harus terus dikritik diserang bukan dengan niat buruk tetapi dengan niat agar uang rakyat tidak sampai dihambur-hamburkan atau bahkan dikorupsi," lanjut Ade.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya