Jelang Nataru, Kemendag dan Bulog Akan Operasi Pasar di Ritel Modern

Kementerian Perdagangan menyatakan siap menjaga ketersediaan pangan menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru)

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Nov 2019, 18:30 WIB
Ritel Modern Giant. Merdeka.com/Dwi A

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan siap menjaga ketersediaan pangan menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tahun ini akan ada inovasi baru, yakni melakukan operasi pasar di ritel modern.

Operasi ini akan dilakukan atas kolaborasi antara pengusaha ritel modern dan Perum Bulog. Usaha Kemendag akan makin intens pada dua minggu menjelang Nataru.

"Baru saja dilakukan rapat bersama antara ritel modern yang ada di seluruh Indonesia di mana Pak Menteri (Agus Suparmanto) telah memberikan guidance agar dalam rangka stabilisasi bahan pokok, khususnya beras, nantinya ritel modern akan menjual Beras Medium di seluruh Indonesia," ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Suhanto dalam jumpa pers bersama Menteri dan Wakil Menteri Perdagangan, Jumat (8/11/2019) di Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Pihak Bulog turut hadir dalam rapat tersebut dan setuju pada operasi pasar di ritel modern. Diharapkan program ini menjaga agar bahan-bahan pokok bisa tetap terjaga pada Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Jadi kami harapkan dengan adanya ritel modern ikut serta nanti, semua barang-barang kebutuhan pokok, khususnya yang ada HET seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan daging akan selalu dalam keadaan terjamin HET-nya," jelas Suhanto.

Kemendag juga sudah mengumpulkan kepala dinas dari 34 provinsi untuk memonitor harga pangan. Suhanto menyebut sejauh ini tidak ada gejolak apapun terkait pangan.

Para Eselon I Kemendag pun sudah ditugaskan untuk terjun langsung memimpin rapat koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Sebanyak 15 provinsi yang umumnya memperingati hari raya Natal pun akan menjadi prioritas yang akan dipantau dari segi pasokan dan harga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Akhir Pekan, Harga Cabai dan Bawang Naik

Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga sejumlah bahan pangan kompak naik pada hari ini. Harga komoditas cabai seperti cabai rawit merah dan cabai keriting merah tercatat naik di Pasar Pondok Gede, Kota Bekasi.

Pedagang sayur disini, Ibu Atun (56) menuturkan beberapa harga cabai memang mengalami kenaikan harga. Hanya cabai rawit hijau saja yang turun.

"Cabai merah keriting saya banderol Rp38 ribu per kilogram (kg). Sedangkan cabai rawit merah Rp49 ribu per kg, ini keduanya lagi sama-sama naik," ujarnya kepada Liputan6.com, Jumat (8/11/2019).

Atun bercerita, stok komoditas cabai memang mulai habis. Dia sendiri mengambil komoditas sayuran dari pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Salah satunya stok memang mulai habis, jadi pada naik. Nggak cuma cabai, bawang juga lagi tinggi," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Bawang Merah dan Bawang Putih

Pedagang menjajakan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (2/4/2019). Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramat Jati mengaku harga bawang merah dan bawang putih relatif stabil, meskipun terjadi kenaikan harga di beberapa daerah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Senada, pedagang sayur lain Ibu Rini (48) memang berkeluh tentang kenaikan harga cabai. Menurutnya, penurunan harga hanya dijumpai untuk jenis sayur kentang dan juga wortel.

"Dari induk ini harga bawang merah sudah Rp22 ribu. Kita jualnya sekarang Rp30 ribu per kg bahkan bisa lebih, bawang merah naik. Bawang putih yang masih stabil," ujarnya.

Untuk bawang putih, pihaknya mematok harga Rp32 ribu per kg. Adapun kentang dia jual seharga Rp15 ribu per kg. Disusul dengan wortel yang dibanderol Rp10 ribu per kg.

"Tomat juga masih murah, normal Rp10 ribu per kg," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya