Langkah Pemkot Pasuruan Usai Ambruknya Atap Kelas di SDN Gentong

Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan menyiapkan sejumlah langkah untuk kegiatan belajar mengajar di sejumlah kelas di SDN Gentong, Pasuruan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 06 Nov 2019, 11:23 WIB
Konferensi pers Sekretaris Daerah Kota Pasuruan terkait robohnya atap empat ruang kelas di UPT SDN Gedong, Pasuruan, Jawa Timur. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan menyiapkan sejumlah langkah untuk kegiatan belajar mengajar di sejumlah kelas di SDN Gentong, Pasuruan. Hal ini seiring robohnya atap empat kelas di SDN Gentong, Pasuruan.

Langkah-langkah tersebut kegiatan belajar akan digeser ke sekolah terdekat. Bila tidak ada sekolah terdekat, proses belajar mengajar dilaksanakan di ruang yang aman yakni di UPT SDN Gentong Pasuruan sehingga perlu dicek kelasnya.

Bila tidak, ada alternatif lain yaitu proses belajar mengajar dengan sistem shift sehingga ada yang masuk pagi dan siang. Jika semua itu tidak cukup, alternatif lain yaitu mendirikan tenda karena darurat dan proporsional.

Selain itu Sekretaris Daerah Kota Pasuruan, H. Bahrul Ulum menyampaikan Pemkot Pasuruan ikut prihatin dan berbela sungkawa mendalam atas musibah ini yang mengakibatkan satu siswi dan satu orang guru meninggal dunia. Belasan siswa-siswi mengalami luka-luka.

Ia menuturkan,korban luka-luka ditangani di Rumah Sakit Umum Dr.R.Soedarsono Kota Pasuruan. Ada sebanyak 15 siswa-siswi yaitu satu siswi meninggal dunia. Delapan siswa-siswi dalam kondisi baik dan diperbolehkan pulang oleh dokter, enam siswa-siswi harus rawat inap termasuk dua siswa harus menjalani operasi karena mengalami patah tulang kaki dan diharuskan ada tindakan observasi.

Sedangkan di Rumah Sakit Medika menangani satu orang petugas perpustakaan UPT SDN Gentong dan dinyatakan meninggal dunia. Petugas perpustakaan tersebut merupakan guru pegawai harian lepas yang kebetulan mengganti mengajar karena guru kelas tidak masuk karena sakit.

“Semua biaya pengobatan dan perawatan kroban sampai sembuh total ditanggung oleh Pemerintah Kota Pasuruan dan yang meninggal dunia sudah diberi santunan,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (6/11/2019).

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Pasuruan mendukung langkah-langkah yang telah dilakukan oleh aparat wewenang. “Diharapkan kepada semua pihak dengan terjadinya musibah ini jangan diwarnai dengan sikap politis. Yang penting penanganan musibah tersebut dilakukan dengan baik,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Atap Gedung SDN Gentong Pasuruan Roboh

Atap gedung SDN Gentong Kota Pasuruan, Jawa Timur ambruk pada Selasa (5/11/2019). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, satu guru dan satu murid meninggal dunia akibat peristiwa bangunan atap sekolah ambruk di Sekolah Dasar (SD) Negeri Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, 5 November 2019. Selain itu, terdapat 11 siswa yang mengalami luka - luka. 

"Berdasarkan laporan yang diterima dari Polres Pasuruan Kota, identitas korban meninggal dunia berinisial IA, usia 8 tahun warga Gentong, Kota Pasuruan dan seorang guru, Silvina Asri, usia 19 tahun," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera. 

Ia mengatakan, saat ini Polresta Pasuruan mengevakuasi bangunan yang ambruk. Diketahui, atap bangunan yang ambruk menimpa belasan siswa yang sedang kegiatan belajar mengajar.

"Sekolah itu letaknya di Kota Pasuruan Kota SD Gentong, Kecamatan Gadingrejo. Peristiwanya tadi sekitar pukul 08.30 WIB," kata Barung. 

Barung menyampaikan, gedung yang ambruk di SDN Gentong Pasuruan berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yaitu kelas 2 A dan B dan kelas 5 A dan B. Di kelas V B dan II A tidak ada korban.

"Hasil identifikasi sementara masih berlangsung antara 13 menjadi korban, 11 luka-luka, dua yang meninggal dunia," kata Barung.

"Nah ini meninggal dikarenakan terkena bangunan itu jelas karena ambruk dari atas," ia menambahkan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya