Emoji Orang Berlutut Dirilis, Makna Aslinya Berpotensi Berubah Jadi Simbol Buruk

Emoji baru dirilis, namun sudah menimbulkan arti-arti buruk.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2019, 10:29 WIB
Emoji Orang Duduk Berlutut (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Dulu emoji terong dan buah persik adalah emoji yang tidak memiliki arti lain selain buah atau sayuran. Namun, sekarang ini dua emoji tersebut diubah menjadi simbol-simbol seksual yang akhirnya merajalela.

Facebook hingga Instragram pun hingga melarang penggunaan dua emoji tersebut, serta emoji cipratan air, karena dianggap terlalu 'sugestif secara seksual'.

Dikutip dari Mirror pada Minggu (3/11/2019), sekarang ini semakin banyak emoji-emoji bentuk baru yang dirilis, dan tidak menutup kemungkinan akan disalahartikan kembali.

Emojipedia, mengatakan lewat Twitter mereka bahwa terdapat sejumlah emoj baru dirilis, salah satunya bergambar orang yang sedang berlutut.

Mungkin sebenarnya emoji itu diartikan sebagai seseorang yang sedang bermeditasi atau bahkan sedang duduk di lantai.

Tetapi, sangat mudah untuk mengubah mindset orang-orang sehingga melihat emoji tersebut menjadi arti yang kotor atau buruk.

"Ya nahhh emoji ini akan disalahgunakan seperti emoji terong," kata seorang netizen.

Yang kedua menjawab: "Saya yakin semua orang akan menggunakan emoji ini dengan cara yang murni dan sehat saja."

Yang ketiga menambahkan: "Ketika saya pergi tidur saya seperti ... dia bahkan mendapatkan kuncir kuda."

Simak Video Pilihan Berikut:

2 dari 2 halaman

398 Emoji Baru Dirilis

Ilustrasi Foto Emoji (iStockphoto)

Dalam berita emoji yang lebih positif, Apple baru saja merilis 398 karakter baru, termasuk dengan penambahan dua orang yang berpegangan tangan dengan menawarkan untuk pilihan warna kulit dan jenis kelaminnya.

Untuk pecinta makanan ada bahan-bahan baru termasuk bawang putih, falafel, es batu dan sekotak jus apel.

Ada juga delapan hewan baru, termasuk dua anjing tambahan, orangutan, berang-berang, sloth, flamingo, sigung dan tiram.

Semoga saja makna sesungguhnya emoji-emoji baru itu juga tidak dirusak untuk penggunaan yang buruk.

 

Reporter: Windy Febriana

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya