Atasi Defisit, Kemenkes dan BPJS Kesehatan Bentuk Tim Kecil

Harus bergerak cepat atasi defisit, Kemenkes dan BPJS Kesehatan membentuk Tim Kecil.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 26 Okt 2019, 18:00 WIB
Menkes Terawan bersama Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris (Foto: Humas BPJS Kesehatan)

Liputan6.com, Jakarta Dua hari usai dilantik sebagai Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto mendatangi Kantor BPJS Kesehatan pada Jumat, 25 Oktober 2019. Terawan menemui Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris untuk membahas defisit pada penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Dari pertemuan tersebut, disepakati pembentukan Tim Kecil dari Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan.

“Masyarakat sudah tahu permasalahannya ada di defisit dan defisit itu berusaha kita pecahkan bersama,” kata Terawan di Gedung BPJS Kesehatan Jakarta Pusat.

Terawan juga mengatakan bahwa sebenarnya permasalahan defisit JKN sudah dibicarakan antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Oleh karena itu, kehadiran Tim Kecil ini bertugas membahas langka strategis yang diperlukan atau sangat diperlukan untuk mengatasi defisit.

"Ada perhitungan-perhitungan yang akan diselesaikan oleh Tim Kecil," kata Terawan seperti dikutip Sehat Negeriku, Sabtu (26/10/2019).

Saksikan Juga Video Menarik Berikut

2 dari 2 halaman

Harus Bergerak Cepat

Menkes Terawan bersama Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris (Foto: Liputan6.com/Giovani Dio)

Teknisnya, dari Kemenkes dan BPJS Kesehatan mengurai satu persatu masalahnya. Misalnya terkait masalah penyakit jantung yang tagihanya sampai lebih dari Rp 10 triliun, upaya yang akan ditempuh adalah dengan memanggil ketua perhimpunan seperti Perki (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia) terkait penyakit jantung untuk duduk bersama menyelesaikan masalah.

“Kalau mereka sungkan datang ke kantor kami, saya berdua (dirinya dan Fahmi Idris) yang akan mendatangi kantor organisasinya. Jadi kami akan bergerak cepat karena situasinya tidak memungkinkan untuk lambat,” kata Terawan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya