Kisah Perempuan India Jual Suami Akibat Terlilit Utang

Seorang wanita asal Karnataka, India nekat menjual suaminya kepada selingkuhan sang pasangannya demi melunasi hutang.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2019, 20:40 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Karnataka - Seorang wanita asal Karnataka, India bernama Ramya atau biasa dipanggil Ram nekat menjual suaminya kepada selingkuhan suaminya demi melunasi hutang. Dikutip dari Thestar pada Jumat (25/10/2019), keduanya bisa bermasalah seperti ini karena hubungan yang kurang harmonis.

Drama ini dimulai ketika suami Ram tinggal di rumah selingkuhannya alih-alih pulang ke rumah setelah bekerja. Setelah mengetahui bahwa suaminya berselingkuh, hubungan mereka jadi tidak akur.

Setelah mencari tempat tinggal selingkuhannya, ia menemukannya dan langsung melabraknya. Ram sendiri memang memiliki banyak hutang.

Alih-alih hanya mempersulit situasi dengan bertengkar, selingkuhan suami Ram malah menawarkan sebuah tawaran yang mengejutkan. Ia menawarkan untuk membantu melunasi hutang-hutang Ram jika dirinya setuju bercerai dengan sang suami.

Awalnya Ram terkejut, tapi akhirnya ia setuju dengan kesepakatan tersebut, karena faktanya memang sang suami sudah tidak mau bersamanya lagi.

Awalnya, Ram meminta 1,7 juta rupee India atau setara 336 juta rupiah untuk 'penjualan' suaminya. Tapi tawaran berakhir dengan 500 ribu rupee atau setara 99 juta rupiah.

 

Reporter: Windy Febriana

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Simak Video Pilihan Berikut:

2 dari 2 halaman

Miris, 21 Juta Anak Perempuan di India Ternyata 'Tak Diharapkan'

Dua siswi saat belajar bela diri di Telangana Minorities Residential Girls School di Hyderabad, India (17/6/2019). Maraknya kejahatan, kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi terhadap perempuan India membuat pelajaran bela diri diadakan di sekolah. (AFP Photo/Noah Seelam)

Di sisi lain, keinginan sebagian besar orang tua di India untuk memiliki anak laki-laki, membuat sebanyak 21 juta anak perempuan berstatus 'tidak diharapkan', tulis sebuah laporan pemerintah setempat.

Dilansir dari BBC pada Selasa 30 Januari 2018, Kementerian Keuangan India merilis sebuah laporan, di mana menyebut banyak keluarga India cenderung menunda kehamilan hingga benar-benar melihat tanda untuk mendapatkan anak laki-laki.

Selengkapnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya