Sosok Darmin Nasution di Mata Menteri Kabinet Jokowi

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar acara Ngobrol Pinter Tentang Ekonomi (Ngopi Teko) di Kantor

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2019, 19:25 WIB
Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memberi sambutan saat membuka perdagangan saham perdana 2019 di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1). IHSG menguat 10,4 poin atau 0,16 persen ke 6.204 pada pembukaan perdagangan saham 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar acara Ngobrol Pinter Tentang Ekonomi (Ngopi Teko) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (18/10). Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Selain itu juga ada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Manteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan Menkominfo Rudiantara. Dalam acara tersebut, satu per satu menteri memberikan kesan selama dipimpin oleh Menko Darmin.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Menko Darmin merupakan orang baik dan humble. Dia menyebut, menteri yang sering dipanggil opung itu akan sangat dirindukan jika sudah tidak menjadi menteri.

"Opung itu dengan saya panjang sekali perjalanan, habis magrib pun tidak selesai cerita. Tapi Pak Darmin itu seorang yang sangat humble, baik hati. Dalam pikiran, hati, badannya, tidak ada yang jahat ataupun jelek sehingga banyak yang akan Miss Pak Darmin," ujarnya.

Senada dengan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut Menko Darmin seperti ayah baginya. Sebab, Menko Darmin merupakan sahabat Ayahnya. Banyak kebijakan yang berhasil dibuat saat menjadi menteri.

"Ini sentimennya kan bicara Pak Darmin. Kalau Pak Darmin, itu kebetulan Pak Darmin beliau sama ayah saya. Jadi saya anggap beliau bagian dari ayah saya. Jadi saya takut kualat. Kalau ada isu sensitif saya cari Pak Darmin ke ruangannya dulu, jadi pas rapat sudah ada jalannya," jelasnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga memiliki kesan yang sama. Walau sering bolos rapat dengan Menko Darmin, namun ia mengaku sangat menghormati dan mencintai Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut. "Konklusinya cuma satu, i love you opung," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Menko Darmin Beberkan Pencapaian 5 Tahun Jokowi-JK

Menko Perekonomian Darmian Nasution saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap pertama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menjadi pembicara dalam acara Apindo Investment & Trade Summit, di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Menko Darmin menyampaikan beberapa capaian selama lima tahun Pemerintahan Jokowi-JK.

Menko Damrin mengatakan, selama lima tahun bergabung di pemerintahan telah banyak capaian yang dirasakan oleh masyarakat, salah satunya yakni pembangunan infrastruktur secara besar-besaran. Baik itu jalan, pelabuhan, laut, waduk, hingga yang terakhir diresmikannya pengoprasian palapa ring.

"Indonesia di bawah Pemerintahan Jokowi-JK selama lima tahun telah membangun cukup besar-besaran infrastruktur. Itu juga membawa banyak benefit bagi kita membuka konektivitas bagi kita melancarkan kegiatan ekonomi," kata dia dalam sambutannya, di Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Menko Darmin menyebut kehadiran infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah ke depan akan berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab, selain konektivitas akan mudah mobiliasi barang ekspor dan impor pun akan memakan waktu cepat.

"Bagaimanpun juga infrastruktur itu tidak didasarkan pertimbangan jangka pendek dia dirancang dengan pertimbangan jangka panjang," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur

Menko Darmin Nasution memimpin rapat koordinasi (rakor) harga dan ketersediaan pangan di rumah dinasnya.

Dia pun berharap, agar pemerintahan selanjutnya tetap memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Utamanya adalah menghubugkan infrastruktur dengan sentra-sentra kegiatan ekonomi seperti pariwsata, kawasan industri, hingga kawasan ekonomi khusus.

"Jadi infrastruktur tetap prioritas dengan catatan kita tidak lagi fokus benar kepada backbone infrastruktur," tandasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya