Pengaruh Minuman Manis Terhadap Diabetes

Diabetes bisa terjadi karena pengaruh minuman manis

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2019, 07:00 WIB
ilustrasi Diabetes (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Studi telah membuktikan bahwa mengurangi konsumsi minuman bergula adalah cara termudah dan sangat berdampak dalam menjaga kesehatan. Riset oleh America Diabetes Association menyimpulkan bahwa konsumsi minuman manis bisa menyebabkan diabetes melitus tipe dua.

Menurut jurnal penelitian Diabetes Care, mengganti satu gelas soda atau jus kemasan dengan minuman tanpa pemanis buatan memiliki pengaruh yang baik. Konsumsi cairan seperti air mineral, kopi atau teh, setiap hari bisa mengurangi risiko hingga 10 persen.

Peneliti juga menemukan bahwa jus buah dan minuman seperti soda diet ternyata memiliki dua kali lipat risiko diabetes. Daripada minum jus kemasan, sebaiknya konsumsi buahnya saja, yang juga mengandung serat.

Pemanis buatan yang terkandung dalam minuman seperti justru membuatnya lebih berbahaya dibanding soda. Karena bisa meningkatkan risiko diabetes sebanyak 18 persen. Tambah lagi, mengganti minuman bergula dengan minuman diet tidak mengubah risiko diabetes secara substansial.

 

2 dari 2 halaman

Dampak Minuman Terhadap Diabetes

Tidak semua diabetesi memiliki badan gemuk. Di beberapa negara seperti India, orang dengan diabetes ternyata banyak yang kurus. (Foto: iStockphoto)

Ahli ilmu gizi Harvard T.H. Chan School of Public Health, Amerika Serikat dan peneliti Jean-Philippe Drouin-Chartier, menekankan bahwa keterkaitan antara hidangan dengan pemanis buatan dan diabetes tidak berarti minuman diet itu seburuk air manis. Karena ada beberapa pasien yang beralih ke produk diet karena alasan medis.

Seperti studi pengamatan lainnya, penelitian ini tidak bisa membuktikan penyebab dan dampaknya. Namun bila dilihat dari data tersebut, studi ini bisa menjadi bukti kuat bahwa minuman manis tidak baik bagi kesehatan Anda.

 

Penulis : Selma Vandika

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya