RSUD Dr Soetomo Surabaya Gelar Syukuran untuk Bayi Aqila-Azila

Syukuran oleh tim RSUD Dr Soetomo atas keberhasilan memisahkan tubuh bayi kembar siam.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2019, 00:00 WIB
Dua bayi kembar siam asal Kendari, Aqila Dewi Sabila dan Azila Dewi Sabrina.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Jakarta - Operasi pemisahan bayi kembar siam dempet Aqila dan Azila berjalan lancar. Oleh karena itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur menggelar acara syukuran pada Jumat, 20 September 2019.

Operasi pemisahan bayi kembar asal Kendari, Sulawesi Tenggara itu dilakukan untuk memisahkan bagian dada dan perut (thoracobdomino) bayi yang menempel, dilansir dari Antara (20/9/2019).

Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSUD Dr Soetomo Surabaya dr Agus Hariyanto mengatakan, pascaoperasi pemisahan, kondisi Aqila dan Azila semakin sehat dan menunjukkan perkembangan positif.

"Kondisi Aqila dan Azila kelihatan aktif dan lincah seperti bayi normal pada umumnya. Aqila tampak aktif seperti kita lihat sekarang di pangkuan ibunya, dan Aqila yang paling kuat," kata Agus.

Meski sudah menunjukkan perkembangan positif, Aqila dan Azila baru bisa dipulangkan Oktober mendatang. Keduanya akan mendapatkan perawatan seumur hidup meski sudah tidak dirawat di RSUD Dr Soetomo.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Belum Boleh Pulang

Bayi kembar siam Kendari, Aqila Dewi Sabila dan Azila Dewi Sabrina.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

"Kita tunggu penjemputan dari Kendari, kemungkinan Oktober mereka bisa pulang. Mereka juga saat dijemput selalu dikontrol, saat di Kendari sana kontrol juga,” Ujar Agus.

Sementara itu, Silvina, ibu dari Aqila dan Azila, tidak henti-henti mengucap rasa syukur sebagai ungkapan kebahagiaan tas berpisahnya kedua putri kembar mereka dengan selamat.

Silvina mengungkapkan kondisi kedua anaknya yang sangat stabil dan lincah seperti bayi normal lainnya.

Aqila yang super aktif dan mulai belajar berjalan serta tengkurap. Sedangkan Azila yang belum diperbolehkan tengkurap karena di bagian dadanya terpasang plat yang berfungsi untuk menggantikan tulang dada.

"Azila kalau makan belum bisa, masih bertahap. Jadi mulai minum susu karena otot perutnya belum berfungsi dengan normal. Azila disuruh dokter juga belum boleh tengkurap, takutnya plat dadanya lepas, sedangkan Aqila sudah bisa makan bubur sari dan lebih banyak makannya," kata dia.

Ia juga mengungkapkan rasa haru melihat anaknya seperti anak normal pada umumnya. "Saya akan mulai lembaran baru, pingin merawat anak normal, gimana cara merawatnya, suka dan dukanya," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya