Jokowi: Pilih Menteri Hak Prerogatif Presiden, Jangan Ada yang Ikut Campur

Jokowi menegaskan bahwa soal pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden. Jokowi tak ingin ada yang intervensi.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2019, 15:19 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/11). Jokowi miminta pemenuhan perumahan bagi ASN, TNI, dan Polri diperhatikan juga aksesbilitas ke tempat kerja. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, bahwa belakangan ini dirinya kerap ditanyakan siapa nama menteri dalam kabinetnya. Dia pun meminta para pihak sabar sampai waktu pengumuman.

"Tiap hari sekarang ini menuju ke tanggal 20 Oktober, ada saja yang menanyakan kepada saya, yang ditanyakan itu itu saja. Pak, siapa si nanti menteri menterinya. Setiap ketemu yang ditanyain itu terus," kata Jokowi di saat membuka Konferensi Hukum Tata Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/8/2019).

"Pak Bapak A masuk gak pak? Nanti ke tempat lain, ibu B masuk gak pak ke kabinet. Yang pertama ya kita sabar, tunggu waktunya pasti akan kita umumkan," sambungnya.

Jokowi menegaskan bahwa soal pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden. Jokowi tak ingin ada yang intervensi.

"Banyak sering saya sampaikan, setiap saat ada pertanyaan itu saya sampaikan konstitusi kita menyatakan bahwa itu adalah hak prerogatif presiden, jadi jangan ada yang ikut campur," tegasnya.

"Usul boleh, usul boleh, bisik bisik juga boleh. Tapi seperti tadi yang disampaikan kewenangan presiden, hak prerogatif presiden," tambah Jokowi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Nama yang Kerap Digadang

Pada periode kedua ini Jokowi memimpin Indonesia, akan ada sejumlah menteri dari kalangan muda untuk membantu pemerintahan.

Sinyal akan adanya menteri muda yang akan duduk di kabinet juga disampaikan oleh pendamping Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Saya kira karena Pak Jokowi sudah membuat pernyataan bahwa nanti akan ada menteri-menteri yang muda. Bahkan beliau nyebut umur 25-30 ya. Itu artinya berarti akan ada menteri, dan ini kan hak prerogatif Presiden," ucap Ma'ruf.

Meski belum mengumumkannya secara pasti, sejumlah nama kerap kali disebut sebagai calon menteri muda Jokowi. Salah satunya adalah Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Nama Ketua Umum PSI Grace Natalie dan Ketua DPP PSI Tsamara Amany juga kerap disebut calon menteri muda Presiden Jokowi.

Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi menyebut jika aktivis 98 belum ada yang duduk menjadi menteri.

Sontak saja para aktivis menyerukan nama Adian Napitupulu yang dianggap layak menjadi menteri Jokowi pada Kabinet Kerja Jilid II. Saat itu Jokowi membuka harapan untuk Adian.

Ada juga nama Angela Herliani Tanoesoedibjo. Ia merupakan putri sulung Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. Angela juga diusung Partai Perindo menjadi calon menteri Jokowi.

Dari sejumlah nama, Presiden Jokowi telah menyebut jika Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia cocok jadi menteri di periode kedua. Jokowi menilai, sosok Bahlil Lahadalia adalah pemuda yang cerdas.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya