FOTO: Kementerian ATR Sebut 49 Persen Wilayah Jakarta Masih Kumuh

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyebutkan 118 dari 264 kelurahan atau hampir separuh wilayah di Jakarta masih tergolong kumuh.

oleh Johan Fatzry diperbarui 30 Agu 2019, 17:45 WIB
Kementerian ATR Sebut 49 Persen Wilayah Jakarta Masih Kumuh
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyebutkan 118 dari 264 kelurahan atau hampir separuh wilayah di Jakarta masih tergolong kumuh.
Suasana perkampungan padat penduduk di kawasan Jakarta, Kamis (30/8/2019). Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyebut 49 persen wilayah di DKI Jakarta masih tergolong kumuh. Ada 118 dari 267 kelurahan yang tergolong kumuh. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Suasana perkampungan padat penduduk di Jakarta, Kamis (30/8/2019). Direktur Konsolidasi Tanah Kementerian (ATR/BPN), Doni Widoantoro mengatakan dari hasil penelitian diperoleh fakta bahwa pemanfaatan tanah di DKI masih timpang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Suasana perkampungan padat penduduk di Jakarta, Kamis (30/8/2019). Direktur Konsolidasi Tanah Kementerian (ATR/BPN), Doni Widoantoro juga menjelaskan masih banyak permukiman tumbuh liar di tanah tak bertuan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Suasana perkampungan padat penduduk di Jakarta, Kamis (30/8/2019). Doni merinci kawasan kumuh paling banyak di Jakarta Utara (39 persen), Jakarta Barat (28 persen), Jaksel (19 persen), Jakarta Timur (12 persen), Jakarta Pusat (11 persen) dan Kepulauan Seribu (1 persen). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Suasana perkampungan padat penduduk di kawasan Jakarta, Kamis (30/8/2019). Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyebut 49 persen wilayah di DKI Jakarta masih tergolong kumuh. Ada 118 dari 267 kelurahan yang tergolong kumuh. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Suasana perkampungan padat penduduk di Jakarta, Kamis (30/8/2019). Direktur Konsolidasi Tanah Kementerian (ATR/BPN), Doni Widoantoro mengatakan dari hasil penelitian diperoleh fakta bahwa pemanfaatan tanah di DKI masih timpang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya