Karya 28 Seniman Kontemporer Indonesia Lewat Inside Studios

Tiap pertanyaan di buku Inside Studios dijawab melalui gambar, lukisan, kolase atau kata-kata.

oleh Meita Fajriana diperbarui 08 Sep 2019, 11:31 WIB
Karya seniman Indonesia. (Foto: Dok. Inside Studios)

Liputan6.com, Jakarta - Butuh waktu lima tahun untuk membuat sebuah buku. Bukan hanya buku tapi juga menampilkan pameran. Berkat kerjasama tim yang hebat, terwujudlah buku dan pameran Inside Studios.

Inside Studios adalah sebuah buku yang diprakarsai oleh Alexandra Corradini, Indra Leonardi, Hermawan Tanzil dan Amalia Wirjono.

Mereka bersama dengan 28 seniman kontemporer terkemuka Indonesia yang dengan sangat murah hati telah meluangkan waktu dan tempat untuk turut berpartisipasi dalam pembuatan buku ini.

Dilansir dari Fimela, 7 September 2019, Inside Studios adalah sebuah buku visual dan fotografi yang luar biasa. Studio para seniman bisa tertangkap oleh fotografer Indra Leonardi, dan diperkaya oleh karya Q&A setiap seniman yang unik dan pribadi.

Tiap pertanyaan dijawab melalui gambar, lukisan, kolase atau kata-kata – setiap seniman diberi kebebasan total untuk mengekspresikan dirinya. Karya-karya ini akan dipamerkan di Art Jakarta.

Secara keseluruhan, buku ini menyoroti berbagai ciri khas komunikasi melalui gambar, dan menegaskan kepribadian setiap seniman. Studio seorang seniman adalah ruang yang unik dan ekspresif, dan menyelidikinya adalah pengalaman yang menarik.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tanya Jawab Unik

Karya seniman Indonesia. (Foto: Dok. Inside Studios)

Melalui buku ini, kita mendapat kesempatan untuk berbagi 28 pertemuan yang unik dan luar biasa.  Seniman yang ditampilkan adalah: A.D.Pirous; Ade Darmawan; Aditya Novali; Agung Kurniawan; Agus Suwage; Angki Purbandono; Arin Sunaryo; Christine Ay Tjoe; Dolorosa Sinaga; Eddi Prabandono; Eko Nugroho; Entang Wiharso; F.X. Harsono.

Lalu ada Hanafi; Handiwirman Saputra; Heri Dono; I Nyoman Masriadi; Indieguerillias; J. Ariadhitya Pramuhendra; Jumaldi Alfi; Sunaryo; Mangu Putra; Melati Suryodarmo; Mella Jaarsma; Kertas Bulan; Tromarama; Ugo Untoro; Uji Handoko dan Eko Saputro.

Pembuatan buku ini juga dimungkinkan berkat semangat dan kedermawanan beberapa pihak serta dukungan dari beberapa kolektor seni.  Selain itu, para penulis juga akan turut serta di Ubud Writers Festival 2019 untuk berbicara mengenai buku ini.

Menurut Alexandra Corradini, buku ini dilengkapi dengan tanya jawab (Q & A) yang unik. Pertanyaan dijawab melalui gambar, lukisan, kolase, atau kata-kata, sesuai dengan gaya dan karakter masing-masing seniman dalan mengekspresikan diri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya