Pemerintah Akan Bangun Pangkalan Militer di Ibu Kota Baru

Moeldoko menilai, desain ibu kota baru telah mempertimbangkan aspek pertahanan dan keamanan nasional.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 28 Agu 2019, 21:03 WIB
Maket Ibu Kota baru (dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan membangun pangkalan militer di ibu kota baru yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Nantinya, Pangkalan Militer yang dibangun meliputi, markas Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), dan Angkatan Laut (AL).

"Iya, kalau rencana demikian, karena nanti ada pembangunan pangkalan militer yang lebih lengkap lagi dari Darat, Laut, maupun Udara," ujar Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Mantan Panglima TNI itu belum dapat memastikan kapan pangkalan militer dibangun. Namun, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah memastikan bahwa konstruksi infrastruktur ibu kota baru dimulai 2020.

"Maka penggunaan pangkalan udara yang ada sekarang (Jakarta), mungkin akan direvitalisasi, gitu ya," kata Moeldoko.

Menurut dia, desain ibu kota baru juga telah mempertimbangkan aspek pertahanan dan keamanan nasional. Pemerintah juga menghitung perkembangan teknologi di masa depan.

"Kalau nanti mudah diserang ini. Kalau nanti dengan teknologi yang baru, rudal jelajah itu, mau di mana saja juga bisa dilewati. Jadi menurut saya kajian-kajian ke arah sana sudah dipikirkan dengan baik," ucap Moeldoko.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Lebih Aman Dibanding Jakarta

Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (30/4/2019). Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali melontarkan wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa. (Liputan6.com/JohanTallo)

Moeldoko menilai lokasi ibu kota baru lebih aman dibandingkan Jakarta. Ibu kota baru disebut mempunyai banyak hutan sehingga memudahkan apabila ada pertempuran.

"Dari sisi lindung tembaknya di Kalimantan cukup memadai untuk pertempuran berlanjut. Karena didukung oleh hutan-hutan yang relatif masih bisa digunakan untuk bertempur sangat baik," tutur dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya