Pindah Ibu Kota, ASN Akan Diberi Rumah dan Fasilitas

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengatakan kurang lebih 180 ASN yang pindah tidak akan membeli hunian atau mengontrak seperti di Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2019, 14:01 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin. (Dok Kementerian PANRB)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin menjelaskan para Apartur Sipil Negara (ASN) yang akan dipindah ke ibu kota baru akan diberikan fasilitas tempat tinggal. Dia menjelaskan nantinya wilayah tersebut akan dijadikan green city atau kota hijau.

"Jadi semua fasilitas itu akan tersedia, fasilitas perkantoran, fasilitas pendidikan yang andal, fasilitas kesehatan, semua, justru di sana bisa efisien kalau ASN atau aparatur pindah ke sana. Paling tidak, kalau fasilitas perumahan sudah disiapkan oleh negara," kata Syafruddin di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Selasa (27/8/2019).

Dia mengatakan kurang lebih 180 ASN yang pindah tidak akan membeli hunian atau mengontrak seperti di Jakarta. Mereka kata dia akan ditempatkan tidak jauh dari tempat bekerja.

"Karena cukup jalan kaki karena ini smart city, semua semua fasilitas akan ada untuk anak sekolah untuk kesehatan untuk rekreasi dan sebagainya. Karena 180 ribu itu tidak terlalu banyak," lanjut Syafruddin.

Menurut dia hal tersebut dapat mempermudah para ASN. Transportasi juga kata dia jarang digunakan. Sehingga pengeluaran lebih efisien.

"Paling tidak transportasi itu tidak akan kita pakai, gaji akan utuh, tunjangan akan utuh, anak-anak sekolah tidak perlu diantar pakai mobil atau gojek, atau tanpa mengeluarkan biaya," ungkap Syafruddin.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Dikaji Selama 3 Tahun

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan lokasi ibu kota baru. Jokowi mengatakan, lokasi ibu kota baru akan berada di kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

"Pemerintah telah melakukan kajian mendalam dan kita intensifkan dalam 3 tahun. Dan lokasi ibu kota baru yang paling baru adalah di sebagian kabupaten, Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur," jelas Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8/2019).

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya