Presiden Malawi Legalkan Pernikahan Gay

Presiden baru Malawi Joyce Banda akan melegalkan pernikahan gay. Ini lantaran adanya desakan negara-negara Barat untuk mengurangi bantuan ke Malawi jika tetap melarang pernikahan sesama jenis.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Mei 2012, 17:46 WIB
Liputan6.com, Lilongwe: Presiden baru Malawi Joyce Banda menyatakan akan melegalkan pernikahan gay. Hal ini tidak lain dipicu oleh desakan negara-negara Barat untuk mengurangi bantuan ke Malawi jika tetap melarang pernikahan sesama jenis.

Dalam pidatonya di parlemen, yang disiarkan langsung di radio nasional, Presiden Banda mengatakan Undang-Undang Ketidaksenonohan akan dihapuskan. "Beberapa undang-undang akan dicabut, termasuk megenai ketidaksenonohan," ujar Banda seperti dilansir BBC, Sabtu (19/5).

Sebelumnya, di masa pemerintahan Presiden Malawi Bingu wa Mutharika, pernikahan gay dilarang keras. Awal April lalu, Mutharika meninggal karena serangan jantung. Kemudian, ia digantikan oleh Wakil Presiden Joyce Banda.

Usai dilantik, Banda banyak menerapkan perubahan-perubahan di Malawi. Seperti melakukan devaluasi mata uang sebagai upaya untuk mendapatkan kembali bantuan internasional.

Sebagian besar pernikahan gay dilarang di Afrika. Seperti di Uganda misalnya. Seorang anggota parlemen di negara tersebut menetapkan hukuman mati terhadap pasangan homoseksual. Kini, rencananya hukuman itu akan diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup.

Sementara, Afrika Selatan adalah satu-satunya negara Afrika yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Di negara ini, diskriminasi terhadap orang yang mengalami disorientasi seksual dilarang. Hukum ini ditetapkan setelah berakhirnya kekuasaan minotitas kulit putih berakhir pada tahun 1994. Kini Malawi akan menjadi negara Afrika kedua yang membolehkan adanya pernikahan homoseksual.(ULF)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya