Nasdem: Terusan Sulawesi Bisa Jadi Gerbang Kejayaan Indonesia Timur

Ahmad Ali menganalisa potensi ekonomi dari pembukaan terusan Sulawesi tidak perlu diperdebatkan lagi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2019, 18:18 WIB
Partai Nasdem akan melaksanakan sekolah legislatif 2019 pada 16-19 Juli 2019 di Kampus Akademi Bela Negara (ABN) Nasdem di Pancoran, Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi NasDem Ahmad Ali memandang terusan Sulawesi dapat membuka akses gerbang Timur Indonesia menuju Kalimantan, pulau yang notabene akan menjadi ibu Kota Negara, sebagaimana digagas Presiden Joko Widodo.

Terusan Sulawesi, kata Ali, sekaligus dapat menjadi akses ke jalur Laut China Selatan, sehingga ke depan dapat menjadi gerbang kejayaan, khususnya bagi kawasan Indonesia Timur.

"Studi pembangunan Terusan Sulawesi perlu dipertimbangkan untuk dilanjutkan mengingat posisi geo strategis Sulawesi Tengah. Terusan Sulawesi bisa menjadi gerbang kejayaan Indonesia Timur," kata Ali dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (5/8/2019).

Lebih jauh, Ahmad Ali menganalisa potensi ekonomi dari pembukaan terusan SulawesiL tidak perlu diperdebatkan lagi. Mengingat jalur tersebut akan meringkas perjalanan logistik dari arah timur.

Terutama untuk mengangkut bahan baja manufaktur Morowali, Perikanan Laut Banda, Cengkeh, hasil bumi dari Maluku dan Pulau Timor, otomatis akan berlayar melalui jalur ini menuju laut China Selatan.

"Bahkan pengguna pertama adalah puluhan Kargo LNG dari Donggi Senoro menuju Korea Selatan dan Jepang," ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Berbagi Kemakmuran

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengecek kelaikan Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai ibu kota. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Terusan Sulawesi, menurut Ahmad Ali menjadi opsi paling strategis untuk berbagi kemakmuran dan pemerataan pembangunan Kawasan Timur Indonesia, sebagai efek langsung dari pemindahan ibu Kota negara ke Kalimantan.

Namun demikian ia memandang perlunya dilakukan kajian, khususnya terkait keamanan dari sisi geologis. Hal ini mengingat jalur leher Sulawesi yang akan menjadi objek terusan Sulawesi adalah daerah patahan sesar Palu Koro. Agar segala resiko geologis bisa diminimalisir.

"Kajian wajib dilakukan secara holistik sehingga pengambilan keputusan benar-benar ditopang oleh sebuah data yang valid," tutup Ahmad Ali.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya