Kapasitas Kilang Balikpapan Pertamina Naik, Devisa Negara Semakin Kuat

Kilang Balikpapan Pertamina akan menyerap Tingkat Kandungan Dalam Negeri yang diprediksi mencapai lebih dari 30 persen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Jul 2019, 11:15 WIB
Petugas melakukan pengecekan di area Refinery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/7/2019). Kilang Balikpapan yang saat ini berkapasitas 260 MBSPD akan ditingkatkan menjadi 360 MBSPD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan, Kapasitas Kilang Balikpapan ditargetkan naik sekitar 38 persen dengan adanya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang menjelaskan, kilang Balikpapan yang saat ini berkapasitas 260 MBSPD akan ditingkatkan menjadi 360 MBSPD. Dengan adanya peningkatan ini, maka volume produk yang dihasilkan pun bertambah.

Produk tersebut seperti produksi gasoline atau bensin sebanyak 100 ribu barel per hari, diesel sebanyak 30 ribu barel per hari, Liquified Petroleum Gas (LPG) sebanyak 1.500 ton per hari dan produk propylene sebanyak 230 ribu ton per anum.

"Peningkatan produk hasil dari Kilang Balikpapan Pertamina ini tentunya akan menambah ketahanan dalam mencukupi kebutuhan energi nasional. Bukan hanya itu, tentunya juga akan berdampak pada penguatan devisa negara dan GDP Nasional," kata ‎Tallulembang, di Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Tallulembang mengungkapkan, RDMP Balikpapan merupakan satu dari proyek pengembangan dan peningkatan kapasitas kilang yang dilakukan Pertamina. Bukan hanya penambahan kapasitas, namun produk yang dihasilkan juga akan memiliki standar EURO V.

Selain itu, kompleksitas kilang juga akan bertambah sehingga bisa menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi, selain itu juga bisa mengolah minyak mentah dengan kandungan sulfur lebih tinggi.

"Dengan investasi sekitar US$ 6,5 miliar, kilang Balikpapan Pertamina akan menyerap Tingkat Kandungan Dalam Negeri yang diprediksi mencapai lebih dari 30 persen," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Pertamina Ekspor Perdana Produk Kilang Balikpapan ke Aljazair

Petugas melakukan pengecekan di area Refinery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/7/2019). Kapasitas Kilang Balikpapan akan ditingkatkan dengan adanya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melakukan ekspor perdana Smooth Fluid-05 (SF-05) sebanyak 4 ribu barel ke Aljazair. Dengan melepasan sebanyak 27 unit kontainer pengangkut gas (Isotank) dari Balikpapan, Kalimantan Timur.

Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan, total nilai SF 05 yang diekspor sebesar Rp 10 miliar. SF 05 merupakan cairan base oil yang dihasilkan dari Kilang Balikpapan, digunakan untuk menunjang kegiatan pengeboran minyak di lapangan operasi. Produk SF-05 memiliki performa yang baik sehingga dapat digunakan untuk berbagai kondisi operasi pengeboran yang dilakukan.

“Ekspor perdana ini merupakan awal dari milestone bagi SF-05 agar diterima di pasar global. Harapannya produk SF-05 dapat diterima, tidak hanya oleh customer di Aljazair, namun juga oleh customer di seluruh dunia,” kata Basuki, saat melepas ekspor SF-05, di Balikpapan, pada Kamis 4 Juli 20192019). 

Basuki menegaskan, ini adalah salah satu upaya sinergi Pertamina Group, yaitu PT PertaminaLubricants dan tim Petrochemical Trading yang berkolaborasi untuk melakukan penjualan di luar negeri.

Pemuatan kargo ekspor akan dilakukan mulai tanggal 3-6 Juli 2019 dari Kilang Balikpapan yang memiliki kapasitas produksi 1,8 juta barel per tahun.

3 dari 3 halaman

Ramah Lingkungan

Petugas mengendarai sepeda saat melakukan pengecekan di area Refinery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/7/2019). Kapasitas Kilang Balikpapan ditargetkan akan naik sekitar 38 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Basuki mengungkapkan, produk SF-05 sudah melalui uji ramah lingkungan yang meliputi biodegradability, LC50 (pengaruh SF-05 terhadap biota laut), skin irritation, dan eye irritation dengan hasil lebih baik daripada yang dipersyaratkan sesuai standar international US-EPA dan OECD.

“SF-05 ini memenuhi standar international karena lebih ramah lingkungan dibandingkan yang saat ini digunakan yaitu minyak diesel,” tandasnya

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya