Banjir Besar Akibat Hujan Muson Tewaskan 650 Orang di Asia Selatan

Sebanyak 650 orang lebih di Asia Selatan tewas akibat banjir yang dipicu oleh tingginya intensitas hujan muson tahun ini.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 23 Jul 2019, 10:01 WIB
Sebagian penduduk Nepal terpaksa mengungsi karena banjir meluas akibat guyuran hujan muson (AFP Photo)

Liputan6.com, New Delhi - Bencana banjir besar telah merenggut nyawa lebih dari 650 orang di seluruh India, Nepal, Bangladesh, dan Pakistan, ketika musim hujan tahunan kali ini meningkat intensitasnya.

Lebih dari 10 juta orang di negara-negara Asia Selatan terkena dampak banjir, yang juga memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka.

Di India, hujan lebat sejak awal Juli telah menewaskan sedikitnya 467 orang dengan banyak distrik di Uttar Pradesh, Bihar, dan negara bagian Assam terputus karena banjir, demikian sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Selasa (23/7/2019).

Di negara bagian Uttar Pradesh pada hari Minggu, sambaran petir menewaskan 37 orang dalam insiden terpisah, kata seorang pejabat manajemen bencana kepada kantor berita AFP.

Kasus kematian terakhir membuat korban tewas akibat hujan muson di utara negara bagian India itu menjadi 228 orang.

Delapan anak-anak yang bermain di tempat terbuka di distrik Nawada di Bihar juga terbunuh oleh petir pada hari Jumat, menjadikan jumlah korban tewas lebih dari 100 orang, ketika luapan air sungai menyapu pemukiman, warga, dan ternak.

Di negara bagian Assam, 67 orang dilaporkan tewas akibat banjir, tetapi situasinya cenderung membaik di mana hujan deras diperkirakan tidak lagi turun dalam beberapa hari mendatang.

Namun, dampak buruk masih menghantui negara bagian Kerala di pesisir India selatan, di mana pemerintah setempat mengatakan pada hari Senin, bahwa kemungkinan kerusakan dan kerugian akan jauh lebih besar karena banyaknya lokasi terpencil.

2 dari 3 halaman

Turut Berdampak ke Nepal dan Bangladesh

Banjir di Nepal akibat guyuran hujan muson pada Kamis 11 Juli 2019 (AFP/Arindam Dey)

Di negara tetangga Nepal, 90 orang tewas dan 29 lainnya hilang, meskipun dampak terburuk dari bencana banjir tampaknya sudah berakhir di negara Himalaya itu.

"Hujan diprediksi tetap turun di pekan ini, dan kami terus dalam kondisi siaga, tetapi kami tidak berharap itu berakibat lebih parah," kata pejabat kementerian dalam negeri Bedh Nidhi Khanal.

Sementara itu, hujan deras di Bangladesh yang rawan banjir telah menewaskan lebih dari 97 orang --sebagian besar karena tenggelam dan sambaran petir-- dalam dua pekan terakhir.

Petak-petak ladang pertanian warga juga dilaporkan masih tergenang banjir.

Sepertiga negara itu tenggelam setelah beberapa sungai besar, termasuk Brahmaputra dan Sungai Gangga, meluap dan menghancurkan tepian mereka akibat hujan lebat yang mengguyur area hulu di India dan Nepal.

3 dari 3 halaman

Berdampak Hingga Pakistan

Sejumlah kendaraan terjebak banjir setelah hujan lebat di Lahore (16/7/2019).Banjir bandang merusak lebih dari 120 rumah, 30 toko dan melumpuhkan pasokan air dan listrik. (AFP Photo/Arif Ali)

Dampak hujan muson juga dialami oleh Pakistan, di mana banjir dan tanah longsor yang disebabkannya menewaskan sekitar 30 orang.

Meski hujan muson --yang turun setiap tahun-- penting untuk mengisi kembali persediaan air bersih di wilayah miskin, namun hal itu seringkali berubah menjadi mematikan.

Para ahli menyalahkan perencanaan tata ruang yang buruk, kurangnya fasilitas drainase, dan operasi bantuan yang lambat sebagai pemicu parahnya dampak bencana ketika hujan muson tiba.

 

Simak video pilihan berikut: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya