Polisi Tangkap Dua Pelaku Pembobol Kantor Partai Berkarya Surabaya

Polsek Tenggilis Mejoyo menangkap dua pelaku pembobolan Kantor Partai Berkaya di Jalan Kutisari 54-55 Surabaya pada Kamis malam 18 Juli 2019.

Oleh SuaraSurabaya.net diperbarui 19 Jul 2019, 17:30 WIB
Ilustrasi Foto Penangkapan (iStockphoto)

Surabaya - Polsek Tenggilis Mejoyo menangkap dua pelaku pembobolan Kantor Partai Berkaya di Jalan Kutisari 54-55 Surabaya pada Kamis malam 18 Juli 2019.

AKP Sidik Kanit Reskrim Polsek Tenggilis Mejoyo membenarkan hal itu saat dikonfirmasi. Pihaknya telah menangkap dua orang pelaku pembobolan Kantor Partai Berkarya.

"Sudah tertangkap dua. Tersangkanya tiga. Tapi pelaku utamanya belum tertangkap,” ujar AKP Sidik seperti dikutip dari suarasurabaya.net pada Jumat (19/7/2019).

Sidik menuturkan, dua tersangka itu masing-masing berinisial Supriyadi dan Ridwan. Keduanya diketahui merupakan penjaga kantor DPD Partai Berkarya Kota Surabaya. AKP Sidik mengatakan, semua pelaku merupakan “orang dalam”.

Supriyadi, salah satu tersangka ditangkap oleh petugas di lokasi kejadian sekitar pukul 18.30 WIB. Sedangkan Ridwan ditangkap belakangan di rumahnya daerah Tambak Wedi.

Kantor DPD Partai Berkarya Kota Surabaya dibobol pada Kamis 18 Juli 2019. Usman Hakim Ketua DPD Partai Berkarya Surabaya menuturkan, beberapa barang yang hilang adalah kursi, meja, komputer, laptop, AC, kipas angin dan lemari berisi buku tabungan dan ijazah. Total kerugian dari barang hilang senilai Rp 70 juta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Maling Bobol Kantor DPD Partai Berkarya Surabaya

Ilustrasi Foto Pencurian dan Pencongkelan Mobil (iStockphoto)

Sebelumnya, DPD Partai Berkarya Kota Surabaya mengalami kerugian sekitar Rp 60 juta-Rp 70 juta karena kantor dibobol maling. Barang-barang berharga raib tak bersisa.

Peristiwa yang terjadi di Jalan Kutisari 54-55 Surabaya pertamakali diketahui oleh Hakim Ketua DPD Partai Berkarya Kota Surabaya, Usman Hakim sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis, 18 Juli 2019, demikian dilansir suarasurabaya.net.

"Kejadiannya jam 4 sore. Pas kebetulan saya ingin mencari ijazah, rencana buat mencalonkan jadi wali kota independen makanya saya mencari-cari berkas," kata Usman saat di Mapolsek Tenggilis.

Usman menuturkan, sore itu ia hendak mengambil berkas-berkas penting yang ada di kantornya. Ia tidak merasa curiga karena kondisi kantornya terlihat baik dari luar. Namun, ketika masuk, barang-barang seisi kantor sudah tidak ada.

"Yang hilang meja pimpinan dua, kursi, ijazah, AC, komputer, kipas angin dan rekening-rekening bank," tuturnya.

Saat ditanya perihal kerugian dari pembobolan tersebut, Usman menyebutkan jika kerugian ditaksir Rp 60 sampai Rp 70 juta.

Usman menuturkan, ada sekitar 10 orang yang diberi tanggung jawab untuk menjaga kantor tersebut. Namun, 10 orang itu tak merespon saat dihubungi. Bahkan nomor ponsel beberapa di antaranya tidak aktif.

Kompol Totok Sumariyanto Kapolsek Tenggilis membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya sudah  olah TKP dan memeriksa beberapa orang yang disodorkan oleh pelapor. Polisi masih mendalami kasus ini.

"Benar, sudah kami lakukan olah TKP dan periksa saksi termasuk pelapor dan beberapa nama yang disodorkan," kata Totok.               

(Tito Gildas, Mahasiswa Universitas Indonesia)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya