Reformasi Birokrasi, Jokowi Perlu Menteri Berani

Presiden terpilih Jokowi dalam pidatonya menekankan akan pentingnya reformasi birokrasi untuk Indonesia lima tahun ke depan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 14 Jul 2019, 22:21 WIB
Pasangan Presiden dan Wapres terpilih, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin berbincang pada Rapat Pleno Terbuka Penetapan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Presiden terpilih Jokowi dalam pidatonya menekankan akan pentingnya reformasi birokrasi untuk Indonesia lima tahun ke depan.

"Tolong ini dicatat. Karena kecepatan melayani, kecepatan memberi izin, menjadi kunci reformasi birokrasi kita," kata Jokowi di Sentul International Convention Center, Bogor, Minggu (14/7/2019).

Dia menegaskan, akan mengecek dan mengontrol sendiri.

"Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas dan copot penjabatnya," ungkap Jokowi.

Dalam hal ini, masih kata dia, perlu menteri-menteri ke depan yang berani melakukan hal tersebut.

"Oleh sebab itu, butuh menteri-menteri yang berani," tegas Jokowi.

Dia pun juga menyebutkan akan memberlakukan hal yang sama terhadap lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah.

"Kalau ada lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat, yang bermasalah, sekali lagi kalau ada lembaga-lembaga tidak bermanfaat dan bermasalah, saya pastikan akan dibubarkan," pungkas Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya