Menhan: TNI dan Polri hanya Mampu Basmi Terorisme 1 Persen

Ryaizard menegaskan, teroris harus ditempatkan menjadi musuh bersama.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 09 Jul 2019, 15:31 WIB
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat megikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10). Raker tersebut membahas anggaran pertahanan untuk Tahun Anggaran 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, melawan terorisme itu tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan TNI dan Kepolisian semata. Peran masyarakat dalam membasmi paham tersebut justru jauh lebih penting.

Menurut dia, masyarakat harus lebih terlibat dalam membasmi terorisme ini. Dirinya menyebut peran masyarakat 99 persen dalam menangani tersebut.

"Teroris itu tidak bisa hanya menyerahkan kepada Polisi dan Tentara. Hanya 1 persen. 99 persen (harus menggunakan) kekuatan rakyat. Bela negara, itu adalah contoh nyatanya," kata Ryamizard saat membuka simposium di Kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat Selasa (9/7/2019).

Dia menyebut, kekuatan rakyat tersebut dipandangnya sebagai pendekatan pertahanan semesta. Dan ini bisa dilakukan.

"Penanganan terhadap aksi kejahatan terorisme melalui pendekatan Pertahanan semesta adalah bagian dari fungsi pertahanan negara untuk melindungi keselamatan segenap bangsa," ungkap Ryamizard. 

Karenanya, menurut mantan KSAD itu, teroris harus ditempatkan menjadi musuh bersama. "Teroris harus menjadi musuh bersama-sama rakyat," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya