Wall Street Menguat karena Tensi Perang Dagang AS-China Mereda

Dengan gencatan senjata perang dagang antara AS dengan China membawa S&P 500 reli sehingga mendekati rekor tertinggi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Jul 2019, 05:29 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa(Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan bursa saham di Amerika Serikat (AS) ini karena ketegangan perang dagan antara AS dengan China sudah mulai mereda. Namun memang kenaikannya tak terlalu tinggi karena AS juga tengah menjalankan perang tarif dengan Eropa.

Pada Senin waktu setempat, AS Mengeluarkan ancaman kepada Eropa bahwa mereka mengusulkan tarif tambahan kepada barang-barang asal benua tersebut dengan besaran nilai hingga USD 4 miliar.

Mengutip Reuters, Rabu (3/7/2019), Dow Jones Industrial Average naik 69,25 poin atau 0,26 persen menjadi 26.786,68. Untuk S&P 500 naik 8,65 poin atau 0,29 persen menjadi 2.972,98 dan Nasdaq Composite menambahkan 17,93 poin atau 0,22 persen menjadi 8.109,09.

Dengan gencatan senjata perang dagang antara AS dengan China membawa S&P 500 reli sehingga mendekati rekor tertinggi dalam perdagangan sesi II. Namun memang kenaikan tersebut tertahan karena adanya ketegangan antara AS dengan Eropa.

S&P 500 telah reli hampir 7 persen sepanjang Juni di tengah harapan dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia akan menemukan cara untuk mengakhiri perang dagang.

Data ekonomi AS dan data ekonomi global menunjukkan tanda-tanda perlambatan membuat investor sekarang lebih fokus kepada kebijakan moneter dan musim pendapatan yang akan datang.

"Kami telah menunggu dan melihat kesepakatan perdagangan, menunggu dan melihat The Fed, menunggu dan melihat pada pendapatan dan semua itu ada di depan kami setidaknya dua minggu," kata Art Hogan, analis National Securities di New York.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Sektor energi

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Penurunan harga minyak meskipun ada kesepakatan di antara produsen minyak untuk memperpanjang pengurangan mendorong sektor energi bergerak di zona merah dengan turun 1,74 persen. Ini merupakan penurunan terbesar di antara sektor-sektor lainnya.

Sedangkan untuk sektor real estate naik 1,82 persen dan sektor utilitas naik 1,24 persen. Sektor utilitas menjadi sektor dengan berkinerja terbaik pada perdagangan Selasa.

Saham perusahaan minyak Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp masing-masing turun lebih dari 1 persen, sementara Apache Corp merosot lebih dari 6 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya