PKS: Jika Tak Ada Oposisi, Mau Jadi Apa Negara Ini

Aboe menjelaskan peran oposisi sangat penting dalam roda pemerintahan suatu negara.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jun 2019, 15:13 WIB
Presiden PKS, Sohibul Iman memberikan keterangan pers saat deklarasi capres cawapres Prabowo - Sandiaga di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8). Koalisi Gerindra, PAN dan PKS membawa Prabowo-Sandiaga ke Pilpres 2019. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsy enggan berbicara banyak soal Partai Gerindra yang dinilai layak bergabung ke gerbong Jokowi-Ma'ruf. Dia menyerahkan sepenuhnya keputusan akhir pada internal Gerindra.

"Saya tidak yakin Gerindra akan mengambil sikap yang demikian. Namun jika memang itu terjadi, mau bilang apalagi. Saya tidak bisa mengusik dapur orang, biarlah masing-masing menentukan dapurnya," kata Aboe pada wartawan, Rabu (26/6/2019).

Aboe menjelaskan peran oposisi sangat penting dalam roda pemerintahan suatu negara. Kata dia, peran oposisi sebenarnya untuk penyeimbang.

"Jika tidak ada oposisi, mau jadi apa negara ini. Karena tidak ada penyeimbangnya. Jadi fungsi oposisi itu penting, untuk balancing. Jadi sebenarnya posisi ini sangat mulia, karena berfungsi menjaga keseimbangan," ungkapnya.

Menurutnya akan celaka jika tidak ada oposis di negara ini. Sebab oposisi berfungsi menjaga keseimbangan, sehingga perannya sangat mulia.

Dia mengibaratkan pemerintah dan oposisi layaknya pedal kanan dan kiri sepeda yang harus digenjot bergantian supaya bisa berjalan.

"Lebih parahnya lagi jika sepeda gak jalan, pasti akan rubuh, kenapa? Karena keseimbangan sepeda diperoleh dengan berjalannya roda," imbuhnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Jadi Oposisi Tidak Mudah

Presiden PKS, Sohibul Iman (tengah) didampingi Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Sekjen PAN Eddy Soeparno memberikan keterangan pers untuk berkoalisi di Pilkada Serentak 2018 di Kantor PKS, Jakarta, Minggu (24/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Demikian juga demokrasi dan pemerintahan, perlu oposisi untuk memberikan keseimbangan agar pemerintahan bisa berjalan seimbang. Dia menyadari untuk menjadi oposisi sangat tidak mudah. PKS, lanjutnya, pun siap meski harus berada di barisan oposisi lagi.

"Buat PKS posisi di mana pun tidak masalah, asal semua untuk kebaikan bangsa. PKS sudah membuktikan bisa dalam koalisi pemerintahaan seperti saat dengan SBY, bisa juga kita di luar seperti sekarang," ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, ada partai di internal koalisi pendukung Presiden Joko Widodo yang berpendapat Gerindra merupakan partai paling pantas ditawari untuk bergabung. Apabila koalisi memutuskan menambah anggotanya.

Reporter: Sania Mashabi dan Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya