SBY Ikhlas dengan Meninggalnya Ani Yudhoyono

Hatta Rajasa melihat bahwa SBY berusaha ikhlas dengan kepergian Ani Yudhoyono ke pangkuan Sang Khalik.

oleh Sapto Purnomo diperbarui 01 Jun 2019, 15:20 WIB
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama istri, Ani Yudhoyono melambaikan tangan kepada orang-orang saat perayaan Hari Kemerdekaan ke-65 Indonesia di Istana Presiden, Jakarta, 17 Agustus 2010. (AFP PHOTO/ROMEO GACAD)

Liputan6.com, Jakarta - Duka tengah dirasakan Presiden Republik Indonesia (RI) ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Istrinya, Ani Yudhoyono, meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit kanker darah yang menggerogoti tubuhnya.

Sebagai teman hidup Ani Yudhoyono selama 43 tahun, SBY merasa terpukul dengan meninggalnya wanita yang telah memberikannya dua orang anak. ‎Terlebih, selama ini Ani Yudhoyono kerap menemani SBY dalam setiap kegiatan politik atau kenegaraan.

"Tentu sebagai suami yang mendampingi selama 43 tahun terlihat duka mendalam," ujar Hatta Rajasa melalui pesan singkat, Sabtu (1/6/2019).

Meski sedih, namun Hatta Rajasa melihat bahwa SBY berusaha ikhlas dengan kepergian Ani Yudhoyono ke pangkuan Sang Khalik. Terlebih, ini sudah garisan takdir yang telah dituliskan Tuhan untuk Ani Yudhoyono.

 

2 dari 2 halaman

Takdir

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (kiri) memegang tangan dan mengusap kening sang istri Ani Yudhoyono yang tengah menjalani pengobatan di National University Hospital, Singapura. Ani Yudhoyono dikabarkan meninggal dunia. (Liputan6.com/HO)

"‎Tapi bapak (SBY) ikhlas menerima takdir Allah," ujar Hatta Rajasa.

Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhirnya setelah mendapatkan perawatan intensif di National University Hospital, Singapura, Sabtu (1/6/2019) sekitar pukul 11.50 waktu setempat.

Sebelum meninggal dunia, Ani Yudhoyono sempat kritis dan beberapa hari dirawat di ICU.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya