4 Tokoh Jadi Target Pembunuhan, Pengamanan Presiden Dibuat Lebih Waspada

Menurut dia, pengamaman terhadap Presiden selalu dalam kondisi waspada, ada atau tidaknya ancaman.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Mei 2019, 19:40 WIB
Dalam perjalanan pulang, Presiden Jokowi berganti aktivitas dengan bersepeda menuju Lapangan Monas, Jakarta, Minggu (2/11/2014). (Rumgapres/Agus Suparto)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, pengamanan Presiden Jokowi dibuat lebih waspada, usai empat tokoh nasional menjadi target pembunuhan saat kerusuhan 21-22 Mei 2019.

"Ya sehari-hari selama ini kita selalu waspada, jadi kalau kemudian ada informasi itu, ya (pengamanan) dibuat lebih waspada saja," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (29/5/2019).

Menurut dia, pengamanan terhadap Presiden Jokowi selalu dalam kondisi waspada, ada atau tidaknya ancaman. Pratikno menuturkan, kondisi waspada merupakan standar pengamaman untuk Kepala Negara.

"Kalau keamanan itu kita selalu waspada. Ada atau tidak ada ancaman, itu kita selalu waspada. Waspada itu sudah standar, SOP," jelas dia.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menyebutkan, ada empat tokoh nasional atau pejabat negara yang menjadi target pembunuhan.

Mereka adalah Wiranto (Menko Polhukam), Luhut B Panjaitan (Menko Kemaritiman), Budi Gunawan (Kepala BIN) dan Gories Mere (Stafsus Presiden bidang intelijen dan keamanan).

 

2 dari 2 halaman

Dasar Pemeriksaan

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengikuti raker dengan Komisi III DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/6). Rapat membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L). (Liputan6.com/Johan Tallo)

"Dasar kami sebenarnya hanya BAP yang resmi. Hasil pemeriksaan para tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan informasi intelijen," kata Kapolri saat jumpa pers di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa.

Sementara satu pemimpin lembaga survei yang juga menjadi target pembunuhan, Kapolri enggan menyebutkannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya