Harapan Pengusaha Jakarta Usai Aksi 22 Mei

Apindo DKI Jakarta berharap kondisi di ibu kota segera pulih setelah terjadinya aksi unjuk rasa 22 Mei kemarin.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Mei 2019, 09:31 WIB
Peserta aksi massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat mengibarkan bendera Merah Putih raksasa saat melakukan unjuk rasa di perempatan dekat Gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Dalam aksinya, mereka meminta Bawaslu memeriksa kembali hasil Pemilu 2019. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta berharap kondisi di ibu kota segera pulih setelah terjadinya aksi unjuk rasa 22 Mei, kemarin.

Ketua Apindo DKI Jakarta, Solihin mengatakan aksi unjuk rasa kemarin memang memberikan dampak pada aktivitas ekonomi di Jakarta, khususnya kegiatan perdagangan.

"Kalau terjadi pengurangan kunjungan ke mal, ya pasti terjadi. (Tetapi) Sejauh ini tidak ada instruksi kepada para pengusaha untuk berhenti beraktivitas," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Namun demikian secara keseluruhan, ekonomi Jakarta tidak terganggu akibat aksi 22 Mei ini. Hal tersebut salah satunya karena aparat keamanan telah siap siaga mengamankan dan menjaga ketertiban di lokasi-lokasi kegiatan ekonomi berlangsung.

"Kami Apindo DKI anggotanya banyak yang pabrikan dan lain-lain. Kalau ditanya dari informasi yang kita dapat ini aktivitasnya dikendurkan, padahal semua aktivitas berjalan seperti biasa. Karena pihak keamanan kan sudah melakukan antisipasi yang luar biasa," kata dia.

Sementara terkait dengan kerugian, Solihin berharap tidak ada kerugian dalam jumlah besar yang dialami oleh para pelaku usaha di ibu kota. Yang terpenting saat ini menurut dia, aksi unjuk rasa tidak terus berlanjut agar aktivitas ekonomi bisa kembali normal.

"Doakan yang bagus-bagus. Tetapi apa pun yang terjadi, kita kan sudah punya asuransi. Tetapi ini bukan menjadi hal yang kita inginkan. Mudah-mudahan tidak ada apa. Kalau kenapa-kenapa pun aparat keamanan sudah siaga," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Massa Aksi 22 Mei di Depan Bawaslu Mulai Bubarkan Diri

Polisi menembakan gas air mata ke arah massa di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa terus melakukan perlawanan pasca buntut dari unjuk rasa hasil penghitungan suara Pemilu 2019 di depan kantor Bawaslu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Massa aksi 22 Mei yang melakukan kericuhan di samping Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, tepatnya di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Kamis (23/5/2019), mulai membubarkan diri.

Massa berangsur meninggalkan kawasan Jalan Wahid Hasyim setelah kumandang azan Salat Subuh.

Dikutip dari Antara, pada pukul 05.15 WIB, massa aksi 22 Mei yang awalnya berjumlah puluhan orang, kini hanya nampak menyisakan belasan orang, didominasi kalangan remaja.

Sementara sebagian besar massa aksi lainnya terlihat telah meninggalkan jalan Wahid Hasyim, menuju ke arah kawasan Tanah Abang ataupun Jalan Kebon Kacang.

Walaupun hanya menyisakan belasan orang, mereka sesekali masih melakukan tindakan anarkis dengan melempar batu ataupun bom molotov ke arah aparat keamanan, meski intensitasnya telah jauh berkurang dibanding pada saat dini hari tadi.

Aparat keamanan dari satuan Brimob Polri masih terus berjaga dan membentuk barikade, menutup akses jalan Wahid Hasyim pada kedua arahnya.

Sesekali anggota Brimob menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang masih bertahan.

Saat ini suasana mulai berangsur kondusif. Jumlah aparat kepolisian yang membentuk barikade sudah tidak sebanyak sebelumnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya