Perusahaan Pangan Olahan Kibif Raih Laba Rp 15,9 M di Kuartal I 2019

Total aset perseroan per 31 Maret 2019 juga mengalami kenaikan, yakni sebesar Rp 695,64 miliar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Mei 2019, 16:29 WIB
PT Estika Tata Tiara Tbk (Kibif) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta. Liputan6.com/Maulandy

Liputan6.com, Jakarta PT Estika Tata Tiara Tbk (Kibif) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Perseroan mengumumkan perolehan laba mencapai Rp 15,95 miliar pada Kuartal I 2019.

Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Tbk Yustinus Sadmoko mengatakan, kinerja perseroan pada kuartal pertama tahun ini sangat positif dan sesuai target yang ditetapkan. Laba perseroan meningkat 115,42 persen secara tahunan.

"Kita pada kuartal I 2019 ini mendapat laba Rp 15,9 miliar. Ada kenaikan sekitar 2,5 kali lipat dibanding Kuartal I 2018 yang sebesar Rp 6,9 miliar," ujar dia.

Selain itu, ia melaporkan, berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2019 unaudited, Kibif juga mencetak penjualan sebesar Rp 278,27 miliar atau tumbuh 38,28 persen secara tahunan.

"Kami bersyukur kinerja perseroan pada Kuartal Pertama Tahun 2019 sangat baik. Penjualan bersih yang bersumber dari segmen distribusi dan penjualan mencapai sebesar Rp 288,72 miliar," ungkap Yustinus.

Menurut dia, total aset perseroan per 31 Maret 2019 juga mengalami kenaikan, yakni sebesar Rp 695,64 miliar. Jumlah tersebut naik dari total aset perseroan per 31 Desember 2018 sebesar Rp 564,70 miliar.

"Total liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp 334,39 miliar dan Rp 361,25 miliar," dia menandaskan.

 

2 dari 2 halaman

Pemilu Usai, Banyak Perusahaan Antre Melantai di BEI

Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi memuji proses demokrasi yang berlangsung di Indonesia. Dia pun berharap hasil akhir perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat berjalan tenang dan membawa sentimen positif untuk pasar saham.

"Saya kira kita ini (Indonesia) termasuk demokrasi yang paling bagus kok. Voters-nya 80 persen lho," tuturnya di Gedung BEI, Selasa (21/5/2019).

Dia menjelaskan, meski ada ketidakpuasan dan perbedaan pandangan terkait hasil KPU, hal itu merupakan proses yang wajar ketika menjalankan proses demokrasi di suatu negara.

"Ada ketidakpuasan, biasa. Tapi kan ada saluran resmi (KPU) begitu ya. Jadi kalau sekiranya semuanya berjalan lancar maka oke-oke saja," ujarnya.

Dia pun optimistis, pasca hasil Pemilu ini, semakin banyak perusahaan yang melantai di bursa saham. "IPO pasca Pemilu optimistislah. Makanya berdoa sama-sama, perbedaan itu biasa ya kan," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya