Saat Adra Memaknai Hoaks dalam Desain Busana

Serba membingungkan, kesan yang ingin disampaikan Adra lewat desain busana terkait isu hoaks.

oleh Asnida Riani diperbarui 22 Mei 2019, 08:03 WIB
Koleksi Adra World (dok. Adra World/Fairuz Fildzah)

Liputan6.com, Jakarta - Isu hoaks yang banyak tersebar di masyarakat menginspirasi desainer muda Hayuning Sumbadra untuk merespons isu sosial tersebut. Adra, panggilan akrabnya, juga melakukan sustainable fashion. Ia menggunakan sisa kain dari koleksi keduanya dalam koleksi ini.

"Aku bingung karena ingatanku tentang New York sudah nggak utuh lagi. Di saat riset tentang false memory itu, ternyata otak ketika menciptakan false memory sama seperti saat kita menerima berita palsu. Ini sesuai dengan brand Adra World untuk mengangkat isu sosial," ceritanya.

Desainer berusia 22 tahun itu menggunakan warna monokrom dan sedikit sentuhan warna kuning. Sisa bahan dari koleksi keduanya gambar Kota New York dipadukan dengan kain warna hitam dan putih dalam desain yang unik. Selain printing, terdapat tipografi bertuliskan KFR hasil kolaborasi Adra dengan graphic designer Zainali Tamara.

"Karena konsepnya false memory, ada baju yang aku bikin konsepnya "bingung". Jadi, warnanya ada yang dua. Kerahnya ada yang kelipat dua. Ada satu baju gabungan antara jaket dan kemeja. Jadi, ini jaket atau kemeja? Potongannya aku buat bingung juga," tutur Adra.

Desain Adra dalam koleksinya kali ini berupa kaus, tas, kardigan, jaket, kemeja, dan tunik. Adra mengombinasikan sisa kain printing Kota New York yang dijadikan patchwork. Ada pula tipografi bertuliskan KFR dan HRM yang dicetak pada kardigan dan kemeja.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini :

2 dari 2 halaman

Isu Berikutnya

Peluncuran koleksi Adra World, Sabtu, 18 Mei 2019 di Ruang48, Jakarta Selatan (dok. Adra World/Fairuz Fildzah)

Sebelumnya, Adra mengangkat desain yang menyinggung isu sosial. Tahun lalu, Adra mengangkat tema koleksinya yaitu autisme. Pada Hari Autisme Sedunia, ia memamerkan koleksinya yang terinspirasi dari lukisan penderita autis, Jane Gabriella.

"Kolaborasi sama Jane. Lukisan dia dipakai untuk jadi digital print. Waktu fashion show nya juga bareng sama teman-teman penderita autis," ceritanya.

Adra yang kini mengubah arah Adra Wolrd menjadi social brand membuatnya ingin selalu mengangkat isu sosial. Setelah berkolaborasi dengan penyandang autis dan mengangkat isu hoaks, ia berencana mengangkat isu perdagangan wanita.

"Habis ini aku mau kolaborasi sama Kang Maman. Dia punya buku tentang perdagangan perempuan. Jadi bulan Desember ini, aku bakal menerjemahkan buku dia ke fashion collection," ucapnya.

Untuk memesan dan melihat koleksi Adra, Anda bisa mengecek akun Instagram @adrawolrd. Harga yang ditawarkan dalam koleksinya kali ini kisaran satu hingga Rp 3 juta.(Fairuz Fildzah)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya