Jual 6.517 Kg Emas, Antam Raup Rp 3,94 Triliun dalam 3 Bulan

PT Aneka Tambang Tbk mengantongi pendapatan Rp 3,94 triliun dari penjualan 6.517 kg emas sepanjang kuartal I 2019.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 15 Mei 2019, 12:15 WIB
Seorang teller menunjukan emas batangan di Jakarta, Selasa (15/11). Harga emas batangan atau Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibuka turun Rp 2.000/gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengantongi pendapatan Rp 3,94 triliun dari penjualan 6.517 kilogram (kg) emas sepanjang kuartal I 2019. Penjualan Emas Antam merupakan kontributor terbesar pendapatan perseroan dalam tiga bulan pertama 2019.

"Kontribusi komoditas emas mencapai Rp 3,94 triliun atau 63 persen dari total penjualan bersih kuartal I-2019 sebesar Rp 6,22 triliun," Direktur Keuangan PT Antam, Dimas Wikan Pramudhito di Jakarta, seperti ditulis Rabu (15/5/2019).

Pada tahun ini, Antam menargetkan bisa menjual 32.036 kg atau tumbuh 14 persen dibandingkan realisasi penjualan 2018 sebesar 27.891 kg. Target tersebut didukung dari kinerja tambang emas Pongkor dan Cibaliung di Jawa Barat yang tahun ini ditargetkan bisa mencapai produksi sebesar 2.036 kg.

"Kami terus berupaya meningkatkan penjualan emas dengan melakukan inovasi pada berbagai produk emas Logam Mulia serta memperluas jaringan pemasaran produk Logam Mulia," ungkap dia.

Antam merupakan satu-satunya pabrik pemurnian emas di Indonesia yang memiliki akreditasi Good Delivery List Refiner dari London Bullion Market Association (LBMA).

 

2 dari 2 halaman

Produksi Feronikel

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menyetujui rekomendasi perpanjangan ekspor untuk Antam tahun ini. Untuk nikel kadar rendah sebesar 2,7 juta wet metric ton (wmt) dan bauksit tercuci 840 ribu wmt.

Pada kuartal I 2019, Antam mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 6.531 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 7 persen dibandingkan capaiaan produksi periode yang sama tahun lalu sebanyak 6.087 TNi.

Volume penjualan feronikel ANTAM tercatat sebesar 7.122 TNi atau naik sebesar 33 persen dibandingkan penjualan periode sama tahun lalu yang mencapai 5.363 TNi.

Peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel Antam di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun.

Direncanakan pada semester II 2019, kapasitas total produksi terpasang feronikel Antam akan naik menjadi 40.500 TNi seiring dengan mulai berproduksinya pabrik feronikel Antam di Halmahera Timur. Penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan Antam, dengan kontribusi sebesar Rp 1,23 triliun atau 20 persen dari total penjualan kuartal I 2019.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya