Demokrat Anggap Kivlan Zen Cari Sensasi

Demokrat menyikapi pernyataan Kivlan Zen yang menuding SBY tak ingin Prabowo menang.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2019, 20:24 WIB
Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean saat memberikan keterangan soal Andi Arief. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)

Liputan6.com, Jakarta - Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen menuding Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak ingin Prabowo Subianto menjadi presiden. Tudingan ini disampaikan Kivlan saat menanggapi cuitan Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief terkait 'setan gundul'.

Demokrat pun membantah tudingan tersebut. Bahkan Demokrat menganggap Kivlan hanya mencari sensasi.

"Jadi Kivlan ini mungkin sedang mencari sensasi di hari tuanya, mencari sesuatu yang tidak mungkin ditemukannya," ujar Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, Jakarta, Jumat (10/5/2019).

Ferdinand menilai, apa yang disampaikan Kivlan merupakan sebuah bentuk kegalauan. Sebab apa yang terjadi tak sesuai dengan ekspektasi.

"Beliau ini kan mungkin sedang galau, resah, risau, apa yang terjadi sekarang tidak sesuai ekspektasinya. Mungkin mimpinya sudah terlalu jauh. Tetapi akhirnya harus buyar," kata dia.

 

 

* Ikuti perkembangan Real Count Pilpres 2019 yang dihitung KPU di tautan ini

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dukung Penuh Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (kanan) usai bertemu di Jakarta, Senin (30/7). Demokrat mengusung Prabowo sebagai capres 2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Dia menegaskan, SBY mendukung penuh Prabowo sebagai presiden periode 2019-2024. Presiden ke-6 RI itu juga sangat ingin Prabowo memenangi Pilpres 2019.

"Kami mendapat informasi dari Pak SBY semua yang disampaikan oleh Kivlan itu tidak benar. Dan terkait dengan Pilpres ini, saya tahu betul, saya tahu persis bagaimana Pak SBY ingin Pak Prabowo itu menang. Beliau ingin mendukung Pak Prabowo sepenuhnya, tapi apa daya Pak Prabowo sering lebih memilih melakukan hal-hal yang di luar dari apa yang disampaikan Pak SBY," tutur Ferdinand.

Ferdinand menilai, tudingan yang disematkan Kivlan terhadap ketua umumnya itu tidak benar dan cenderung fitnah.

"Jadi Kivlan itu terlalu berlebih-lebihan, ngigau bahkan, tidak menyampaikan sesuatu yang benar dan terkesan memfitnah Pak SBY," katanya memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya