Top 3 News: Kisah Caleg Gagal di Pemilu 2019

Top 3 News, caleg yang gagal menduduki kursi parlemen, tak sedikit yang mengalami gangguan jiwa hingga harus di ruwat atau di bawa ke RS jiwa.

oleh Anri SyaifulMaria FloraLizsa EgehamPanji Prayitno diperbarui 28 Apr 2019, 07:00 WIB
Banner Infografis Caleg Gagal ke Parlemen Berujung Depresi. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini mengungkap kondisi para calon wakil rakyat atau caleg yang gagal melenggang untuk menduduki kursi parlemen. 

Perolehan suara yang tak sesuai harapan di Pemilu 2019, ada yang membuat sebagian caleg melakukan perbuatan melanggar hukum dengan membakar kotak suara. 

Kekalahan juga kerap membuat para caleg ini emosi hingga berujung depresi lantaran harta dan aset habis untuk modal kampanye. Bahkan tak sedikit yang mengalami gangguan jiwa hingga harus di ruwat atau di bawa ke RS jiwa.

Sementara itu, atas penyelenggaraan Pemilu 2019 yang berjalan sukses, Presiden Joko Widodo atau Jokowi banjir ucapan selamat dari puluhan kepala negara sahabat. 

Sehari setelah pencoblosan, beberapa di antaranya bahkan menghubungi langsung Presiden petahana Jokowi, yaitu PM Malaysia Mahathir Mohamad, PM Singapura Lee Hsien Loong, dan Presiden Turki Erdogan.

Sosial media pun juga menjadi cara bagi puluhan kepala negara untuk mengucapkan selamat serta memberi komen positif terkait pelaksanaan pemilu di Indonesia. Siapa sajakah mereka?

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Sabtu, 27 April 2019:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

1. Caleg Gagal ke Parlemen Berujung Depresi

Infografis Caleg Gagal ke Parlemen Berujung Depresi. (Liputan6.com/Abdillah)

Meski Komisi Pemilihan Umum atau KPU belum mengeluarkan pengumuman resmi, sebagian caleg gagal justru bersikap tak pantas. Bahkan, ada caleg yang sampai melanggar hukum seperti membakar kotak suara dan menganiaya petugas pemilu.

Langkah antisipasi pun disiapkan beberapa rumah sakit di berbagai daerah. Seperti menyiapkan ruangan khusus dan penanganan medis terhadap caleg gagal yang mengalami guncangan jiwa.

Seperti apa indikasi caleg gagal yang berujung depresi dan langkah antisipasinya?

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. 30 Negara Ucapkan Selamat Atas Penyelenggaraan Pemilu ke Jokowi, Ini Daftarnya

Capres nomor urut 01 Joko Widodo menunjukkan sebuah kartu saat menyapa pendukungnya dalam deklarasi Alumni Jabar Ngahiji di Monumen Perjuangan Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/3). Deklarasi bertema 'Ayo Bung Satu Kembali'. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebanyak 30 negara memberikan ucapan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena penyelenggaraan Pemilu 2019 di Indonesia berjalan dengan lancar.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Armanatha Nasir mengatakan, ucapan tersebut disampaikan langsung oleh kepala negara dan ada yang melalui sosial media.

Adapun negara yang mengucapkan selamat atau memberikan komen positif terkait pelaksanaan pemilu Indonesia, baik melalui sosmed, release maupun ke media adalah Inggris, Korea Selatan, Palestina, Denmark, Thailand, Belanda, Afrika Selatan, Australia, Jerman, Kanada, Turki, dan Spanyol.

Ada juga statement dari organisasi Internasional antara lain, UE (Uni Eropa), OKI (Organisasi Konferensi Islam.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. HEADLINE: Kisah Caleg Gagal di Pemilu 2019, Siap Menang tapi Tak Siap Kalah

Petugas saat mencetak surat suara legislatif di Kompas Gramedia, Jakarta, Minggu (20/1). Surat suara yang dicetak serentak di sejumlah percetakan lima konsorsium ditambah satu perseroan terbatas selama tiga bulan ke depan. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pria paro baya itu duduk tertunduk di kamar mandi Padepokan Antigalau Yayasan Al Busthomi di Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jabar. Ember penuh air dan kembang 'tujuh rupa' disiapkan di depannya.

Caleg Partai Gerindra tersebut gundah gulana lantaran perolehan suaranya tak mencapai target untuk lolos ke parlemen. Ia pun depresi. YA tercatat sebagai caleg DPRD Kabupaten Cirebon daerah pemilihan (Dapil) VII. 

YA beruntung tak harus menjual semua aset dan hartanya untuk modal kampanye. Dia mengaku hanya bermodal jaringan dan keyakinan.

 

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya