Melalui Alsintan, Petani Rasakan Manfaat Transformasi Pertanian Modern

Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan transformasi pertanian tradisional ke pertanin modern dengan mendistribusikan ribuan alat mesin pertanian ke sejumlah daerah.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 15 Apr 2019, 10:00 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan alat mesin pertanian (alsintan) untuk Kabupaten Purbalingga sebanyak 103 unit untuk tahun 2019

Liputan6.com, Jakarta Perlahan tapi pasti petani di tanah air bergantian merasakan manfaat dari transformasi pertanian tradisional ke pertanin modern yang didorong pemerintah. Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan upaya ini salah satunya dengan mendistribusikan ribuan alat mesin pertanian ke sejumlah daerah.

Para petani di Sukoharjo, Jawa Tengah misalnya, mereka mengaku sangat terbantu dengan bantuan yang disalurkan Kementan. Hal ini diungkapkan petani setempat, Karjono. Menurut dia, semua mesin sudah beroperasi dan digunakan petani setiap hari.

"Tentu saja sangat bermanfaat, utamanya dalam peningkatan produksi. Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan pemerintah," kata Karjono, Minggu (14/4).

Menurut Karjono, ada 5 Desa yang menggunakan alsintan bantuan Kementan. Kelima Desa itu antara lain Wareng dan Galangan. Kata dia, para petani dari 5 desa tersebut sama-sama memiliki hak dalam menggunakan mesin.

"Terus terang ini sangat bermanfaat sekali bagi kami yang sehari-hari bertani. Selama ini kami tidak pernah mendapat perhatian sebesar ini dari pemerintah. Maka itu, kami sangat senang dan bersyukur," katanya.

Jor joran Kementan dalam mendistribusikan Alsintan telah lama menunjukkan hasil menggembirakan. Karjono membandingkan, hasil produksi beras sebelum menggunakan alsintan hanya sekitar 7 ton per hektar.

"Sedangkan hasil produksi setelah menggunakan alat bantu mencapai 9 ton bahkan lebih. Tapi, peningkatan ini tak lepas dari kerja keras semua pihak, terutama para petani sekitar," katanya.

Hal senada juga diungkapkan petani di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Di sana, produksi gabah per hektare mencapai 10 ton dengan kualitas padi sangat baik. Angka ini meningkat tajam jika dibandingkan dengan produksi sebelum menggunakan alsintan.

"Sangat membantu sekali karena alat mesin bantuan ini mempercepat kami dalam memproduksi padi. Terlebih kami juga diberi bantuan alat mesin tanam yang sangat cocok dengan pesawahan di Tuban," kata Ulfa Mei Sayekti, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Kabupaten Tuban.

Sementara itu, Direktur Alat Mesin Pertanian Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah menjelaskan selama tahun 2014 bantuan yang dikeluarkan pemerintah untuk alsintan mencapai Rp520,18 miliar dengan volume unit sebanyak 12,501.

"Untuk tahun 2015, total anggaran yang dikeluarkan Rp 1,98 triliun dengan volume unit mencapai 56,785," kata Andi.

Adapun total anggaran yang digelontorkan tidak tahun 2016 mencapai 2,96 triliun dengan volume unit mencapai 148,804. Selanjutnya, anggaran pada tahun 2017 mencapai Rp 2,83 triliun dengan volume unit mencapai 84,381.

"Sedangkan anggaran pada tahun 2018 mencapai 3,4 triliun dengan volume unit mencapai 126,942," katanya.

Andi menambahkan, seluruh bantuan yang tersalurkan merupakan bentuk keseriusan Kementan dalam mendorong peningkatan jumlah produksi. Selain itu, alsintan juga diharapkan menjadi jalan bagi anak muda agar mau turun langsung ke sektor pertanian.

"Dengan teknologi, kita harapkan generasi milenial mau bercocok tanam, peduli dengan nasib petani dan siap meningkatkan produksi pangan kita," tukasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya