Cuma di Jepang, Pinjam Payung Pakai Aplikasi

Tingkat pengembalian payung penduduk Jepang ternyata mencapai 100 persen. Pencapaian ini tak pernah terjadi di negara lain yang memiliki sistem serupa.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2019, 17:00 WIB
Seorang pria menggunakan payung berjalan saat hujan turun di Tokyo, Jepang (8/8). Sejumlah maskapai membatalkan penerbangan akibat cuaca yang kurang mendukung. (AFP Photo/Behrouz)

Liputan6.com, Tokyo - Akhir 2018, perusahaan di Jepang merilis platform khusus untuk berbagi payung. Bagi merekayang ingin menggunakan payung, harus menyewanya terlebih dahulu melalui aplikasi Line.

Karena menyandang status sewa, tentu saja si peminjam berkewajiban mengembalikan payung tersebut ke si pemiliknya.

Di sinilah orang Jepang sekali lagi menunjukan kelebihannya soal budaya masyarakat.

Tingkat pengembalian payung penduduk Jepang ternyata mencapai 100 persen. Pencapaian ini tak pernah terjadi di negara lain yang memiliki sistem serupa.

Dikutip Dream dari World of Buzz, para pengguna jasa sewa payung ini harus menambahkan iKasa sebagai teman di Line. Lewat sebuah tombol yang telah disediakan, mereka baru bisa menyewa payung.

Sebelum bisa menyewa, si peminjam harus terlebih dahulu melengkapi fitur scan QR agar bisa menggunakan payungnya itu.

Dalam sehari, para penyewa payung akan dikenakan tarif 70 yen atau sekitar Rp 8.849. Biaya ini ditarik dari kartu kredit yang telah didaftarkan.

Kalau pelanggan lupa mengembalikannya, penyewa akan dikenakan denda sebesar 420 yen atau Rp 53.096. Setelah membayar denda, mereka bisa menyimpan payung itu dan tak perlu mengembalikannya.

2 dari 3 halaman

Berbeda Kasus dengan Negara Lain

Pejalan kaki menggunakan payung berjalan saat hujan turun di Tokyo, Jepang (8/8). Topan kuat sedang mengarah ke Jepang pada 8 Agustus, mendorong badan cuaca untuk memperingatkan akan terjadi hujan lebat dan angin kencang. (AFP Photo/Behrouz)

Sistem sewa payung ini telah berjalan selama beberapa bulan. Manajemen melaporkan tingkat pengembalian sewa payung itu sebesar 100 persen.

Menariknya, orang-orang di luar Jepang, seperti Tiongkok, Hong Kong, dan Malaysia, menerapkan sistem sewa payung. Sayangnya, tak berjalan baik seperti di Negeri Sakura.

3 dari 3 halaman

Payung Malah Hilang di Malaysia

Pejalan kaki menggunakan payung berjalan saat hujan turun di Tokyo, Jepang (8/8). Sejumlah maskapai membatalkan penerbangan akibat cuaca yang kurang mendukung. (AFP Photo/Behrouz)

Sekadar informasi, pada 2018, pengembang properti Aspen Group di Malaysia menyediakan 4 ribu payung gratis di 12 halte bus dan 5 sekolah di Penang.

Barang ini disediakan agar masyarakat bisa melindungi diri dari sinar Mataahri dan hujan.

Sayangnya, ribuan payung itu justru hilang dan tidak dikembalikan oleh masyarakat yang menyewanya.

Kira-kira kalau diterapkan di Indonesia, ada yang mengembalikan payung sewaan itu tidak ya?

Reporter: Dream.co.id

Sumber: Dream.co.id

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya