PSI Disebut Parpol yang Solid Dukung Jokowi-Ma'ruf

Survei Indo Barometer menunjukkan hampir tidak ada partai yang memberikan dukungan penuh kepada calon presiden mereka.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2019, 17:37 WIB
Giring 'Nidji' bersama sejumlah pengurus Partai Solidaritas Indonesia berswafoto ketika mendaftarkan PSI sebagai peserta pemilu 2019 ke KPU, Jakarta, Selasa (10/10). Para pengurus PSI membawa 150 kontainer berkas persyaratan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Survei Indo Barometer menunjukkan hampir tidak ada partai yang memberikan dukungan penuh kepada calon presiden mereka, terkecuali Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Berkarya, dan PBB. Ini menunjukkan partai masih belum dianggap sebagai perpanjangan tangan masyarakat di parlemen.

Berdasarkan kategori Partai Politik pendukung, pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul di partai pemilih PKB (83.3%), PDI Perjuangan (93.4%), Golkar (70.4%), Nasdem (75%), Perindo (81.8%), PPP (47.2%), PSI (100%), Hanura (60%).

Sedangkan pasangan Prabowo – Sandi unggul di pemilih Gerindra (91.4%), Berkarya (100%), PKS (61.1%), PAN (60%), Demokrat (57.4%), dan PBB (100%).

Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan, tidak solidnya dukungan kepada calon presiden dari partai juga menunjukkan belum adanya basis suara yang kuat pada masyarakat. Salah satu penyebab masyarakat tidak terlalu perhatian pada partai adalah tidak jelasnya ideologi partai.

“Selain itu orang masih belum merasa diwakili oleh partai politik, begitu juga sebaliknya, partai politik bukan wujud perwakilan seseorang,” kata dia dalam keterangannya, Minggu (24/3/2019).

Kemudian, dia menilai, partai lebih banyak pragmatis pada masa Pilpres tahun ini. Pasalnya secara formal partai pendukung calon tertentu, namun penekanan sikap tersebut pada anggota tidak diberlakukan.

“Ini ditambah sekarang masyarakat sudah punya pilihan presiden sendiri, misalkan 01. Cuman karena ada anggota keluarga mereka maju legislatif dari partai pendukung 02 ya akhirnya coblos partai itu,” tutupnya.

Untuk diketahui, Survei dilaksanakan pada 6-12 Februari 2019 kepada 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error dalam survei ini kurang-lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan menggunakan simulasi gambar kedua paslon. Responden diberi pertanyaan 'seandainya pemilihan umum presiden dilaksanakan pada hari ini, dari 2 gambar pasangan calon tersebut, mana yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden-Wakil Presiden Republik Indonesia?'.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya