Kekecewaan Keluarga dan Pondok Ngruki Batal Sambut Kedatangan Abu Bakar Baasyir

Ia mengungkapkan pihak keluarga memang menginginkan Abu Bakar Baasyir segera bebas supaya berkumpul dengan keluarga.

oleh Fajar Abrori diperbarui 24 Jan 2019, 09:31 WIB
Penyambutan Abu Bakar Baasyir di Pondok Pesantren Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Sukoharjo - Keluarga dan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki telah melakukan persiapan untuk menyambut kepulangan Abu Bakar Baasyir. Hanya saja rencana penyambutan itu tak jadi digelar karena Baasyir batal bebas pada hari ini, Rabu, 23 Januari 2019.

Salah seorang putra Abu Bakar Baasyir, Muhammad Rosyid Baasyir mengungkapkan keluarga sangat berterima kasih kepada siapa saja yang mengusahakan kebebasan ayahnya. Ia pun berdoa semoga Tuhan membalas kebaikan kepada pihak-pihak yang membantu dalam proses pembebasan Abu Bakar Baasyir dari penjara.

"Sekali lagi kami bersyukur kepada Allah SWT. Kalau kami digembirakan maka kegembiraan ini kami bersyukur kepada Allah. Kami berdoa semoga Allah menerima amal saleh mereka," kata dia di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Rabu, 23 Januari 2019.

Ia mengungkapkan pihak keluarga memang menginginkan Abu Bakar Baasyir segera bebas supaya berkumpul dengan keluarga. Hanya saja harapan keluarga itu selalu terjegal dan terhenti karena ada upaya-upaya tertentu baik personal maupun yang lain.

"Kami mengingatkan kepada mereka akan kembali ke Allah dan siapa saja yang berusaha maksimal untuk mencegat hak-haknya Ustaz Abu Bakar Bakar Baasyir dan hak-hak kami sekeluarga, kami tidak mampu kecuali hanya berdoa kepada Allah untuk membalas yang setimpal kepada mereka," ujarnya.

Lantas, Rosyid pun menceritakan awal mula rencana bebasnya Abu Bakar Baasyir itu berawal ketika pengacara pasangan capres Jokowi-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra mengabari adiknya, Abdul Rochim Baasyir.

"Ustaz Iim (adiknya) mengabari jika Pak Yusril akan berusaha untuk membantu pembebasan Ustaz Abu. Sedangkan, masalah di balik upaya dan usaha yang dilakukan beliau ada muatan-muatan politiknya, terus terang kami tidak memikirkan terlalu jauh akan hal itu," tegasnya.

Meski demikian, pihak keluarga sangat menghargai upaya dan usaha yang dilakukan Yusril Ihza Mahendra tersebut. "Karena beliau menyebutnya usaha ini dasarnya adalah kemanusiaan dan hak muslim," tuturnya.

 

2 dari 3 halaman

Alasan Penundaan Kebebasan

Penyambutan Abu Bakar Baasyir di Pondok Pesantren Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Sementara itu, terkait masalah pembatalan bebasnya Abu Bakar Baasyir, berdasarkan informasi yang diperolehnya, adalah terkait status pembebasan ayahnya untuk bebas bersyarat. Padahal, informasi awal yang disampaikan kepada keluarga dan Abu Bakar Baasyir itu bebas murni.

"Makanya ketika Ustaz Abu menerima informasi bebas murni itu dan disampaikan kepada kami, beliau pun bersiap-siap menyongosng kebebasan itu dengan baik," ujarnya.

Sedangkan, setelah itu, muncul informasi yang sampai kepada keluarga jika pembebasan itu adalah pembebasan bersyarat. Yang mana di antaranya syaratnya ada beberapa poin seperti kesetiaan untuk mengikuti peraturan-peraturan yang ada di Indonesia.

"Secara mutlak beliau menolak tetapi kalau ditambahi dengan poin sedia untuk mengikuti peraturan-peraturan negara yang sesuai dengan aturan syariat, maka beliau akan menerima," ungkapnya.

Menurut dia, poin ini yang menjadi masalah dan sedang diusahakan dan diupayakan karena semua orang sudah mengetahui jika hal tersebut telah menjadi prinsip Abu Bakar Baasyir.

"Karena itu prinsip Ustaz Abu, keyakinan Ustaz Abu maka kita semua harus menghargai. Sedangkan, menjalankan keyakinannya seperti ini Insya Allah tidak bertentangan dengan hukum yang ada," kata dia.

Ia pun berharap dengan kajian yang sedang dilakukan pemerintah itu bisa mendapatkan hasil positif yang juga bisa menghormati hak Abu Bakar Baasyir. "Kami juga berharap beliau bisa menerima haknya dengan baik dan bisa kembali dengan kami," harapnya.

 

3 dari 3 halaman

Persiapan Penyambutan di Ponpes

Penyambutan Abu Bakar Baasyir di Pondok Pesantren Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Berbagai persiapan penyambutan Abu Bakar Baasyir telah dilakukan sejak dua hari lalu. Tenda telah terpasang di sekitar masjid yang ada di dalam komplek Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki.

Menurut Ketua Panitia Penyambutan Abu Bakar Baasyir, Sholeh Ibrahim bahwa persiapan telah dilakukan sejak munculnya kabar Abu Bakar Baasyir akan bebas. Pihaknya pun memasang tenda untuk para tamu yang akan menyambut bebasnya Baasyir.

"Tapi karena batal ya sudah besok tenda mungkin akan dibongkar. Kalau dipasang terus nanti biaya sewanya bertambah. Tenda disewa memang untuk acara penyambutan hari ini," kata dia.

Selain menyewa tenda, tambah Sholeh, pengurus pondok pesantren juga sudah memesan konsumsi yang diperuntukkan kepada tamu. Jumlah konsumsi berupa makanan nasi kotak itu berjumlah seribu kotak. Sedangkan, untuk prasmanan dipesan sekitar seratus porsi.

"Kami sudah pesan nasi kotak kebuli sebanyak seribu kotak yang rencananya akan dibagikan kepada tamu. Sementara itu yang prasmanan akan disediakan untuk para tamu dari Jakarta yang ikut ke sini," ucapnya.

Batalnya pembebasan Abu Bakar Baasyir menyebabkan pemesanan konsumsi yang sedianya untuk tamu akan dibagikan kepada masyarakat sekitar pondok.

"Yang nasi kotak untuk umat dan warga sekitar," kata dia.

Baginya persiapan itu tidak menjadi masalah, pasalnya yang menjadi persoalan karena batalnya Baasyir bebas pada hari ini. "Ini yang mengecewakan kami," tegas dia.

Persiapan yang matang untuk penyambutan Ba'asyir juga terlihat adanya sebuah umbul-umbul penyambutan yang telah dipasang di dalam masjid. Umbul-umbul itu bertuliskan 'Ahlan wa sahlan Ustas KH Abu Bakar Ba'asyir di Pondok Pesantren Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah'.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya