Mengapa Jokowi Ingin Hidupkan Kembali Jalur Kereta yang Pernah Dilalui Charlie Chaplin di Garut?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghidupkan kembali jalur kereta api Cibatu-Cikajang yang terletak di Garut.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 19 Jan 2019, 09:17 WIB
Presiden Joko Widodo turun dari kereta setibanya di Stasiun Cibatu, Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1). Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak menuju Garut untuk meninjau reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghidupkan kembali jalur kereta api Cibatu-Cikajang yang terletak di Garut. Jalur ini, pernah dilalui aktor legendaris Charlie Chaplin. Dia adalah aktor komedi asal Inggris yang namanya melambung pada abad ke-20.

Kabarnya, dua kali sang aktor mengunjungi Garut di tahun 1927 dan 1935.

"Ia ke Garut dengan kereta api dan turun di Stasiun Cibatu. Ia ke sana berlibur, menikmati keindahan Garut, pemandangan alam, udaranya yang dingin," tulis Jokowi dalam akun instagramnya, Sabtu (19/1/2019).

Jalur kereta yang pernah ditumpangi Charlie Chaplin itu kemudian jadi rel mati dan tak lagi dilalui.

"Jalur inilah yang hendak kita hidupkan kembali. Kemarin saya meninjau panel reaktivasi jalur kereta api Stasiun Cibatu-Cikajang," kata Jokowi.

Reaktivasi jalur kereta api sepanjang 18 kilometer ini sangat penting, karena selain untuk transportasi, juga untuk pengembangan kawasan wisata. Ada empat jalur kereta mati di Jabar yang akan dihidupkan lagi: jalur Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanjungsari, Banjar-Pangandaran-Cijulang dan Cibatu-Cikajang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Bangun Rumah Susun

Selain ingin menghidupkan jalur kereta, Jokowi juga telah membangun rumah susun bagi para santri di Garut.

Kemarin, Jokowi meninjau rumah susun (rusun) Pondok Pesantren Darul Arqam yang dibangun dengan bantuan pemerintah melalui Kementerian PUPR senilai Rp 6,9 miliar pada 2018.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat masuk ke barak-barak untuk meninjau kelaikan kondisi bangunan dan fasilitas yang ada didampingi pengasuh Pondok Pesantren tersebut.

Dia juga mengecek kondisi luar bangunan meski gerimis mengguyur kawasan tersebut. Menurut dia, desain rusun tersebut terlihat baik di dalam maupun di luarnya.

"Saya lihat, kalau kita lihat sekarang desain di luar bagus, dalamnya juga bagus. Yang di sini saya lihat kualitasnya baik," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, saat ini, progres pembangunan proyek pondok pesantren itu telah mencapai 97 persen terdiri atas tiga lantai, 12 barak, dengan kapasitas 216 santri. Rusun itu dilengkapi dengan PSU, termasuk listrik, air, lansekap, dan peralatan mebel. Jokowi mengatakan proyek serupa terus dilakukan dan ditambah kapasitasnya setiap tahun.

"Tahun ini malah bukan hanya rusun saja, kita juga tambah BLK (Balai Latihan Kerja). Ada mungkin seribuan BLK yang ingin kita bangun dari sini," kata Jokowi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya