Curhat Guru Mega ke Jokowi 7 Tahun Mengajar Honor Hanya Rp 50 Ribu

Jokowi mengadakan pertemuan dengan 371 perwakilan Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI). Di sela sambutannya, Jokowi meminta seorang guru untuk maju memperkenalkan diri dan berbagi cerita.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Jan 2019, 23:09 WIB
Seorang guru mencium tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat hadir dalam Peringatan Hari Guru Nasional 2015, Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/11). Peringatan hari guru tahun ini mengangkat tema 'Guru Mulia Karena Karya'. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan dengan 371 perwakilan Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI). Di sela sambutannya, Jokowi meminta seorang guru untuk maju memperkenalkan diri dan berbagi cerita.

Jokowi lalu memilih satu guru swasta bernama Megayanti asal Pemalang Jawa Tengah. Kepada Jokowi, Mega mengatakan dirinya telah mengabdi sebagai guru sejak 2009.

Mega menceritakan honornya mengajar selama tujuh tahun hanya sebesar Rp 50 ribu. Barulah, sejak 2016 honor Mega naik menjadi Rp 150 ribu.

"Tujuh tahun mengajar honor saya Rp 50 ribu Pak Presiden. Tiga tahun belakangan honor kami Rp 150 ribu," ujar Megayanti di Istana Negara Jakarta, Jumat (11/1/2019).

"Kami tidak menuntut PNS. Paling tidak masa depan kami, ya Allah gusti. Istilahnya perjuangan kami tolong dihargai," sambungnya.

Jokowi lalu menanyakan apa kesulitan guru honorer mendapat sertifikasi. Megayanti membeberkan kesulitan mendapat sertifikasi, salah satunya adalah pembatasan usia pengajar untuk sertifikasi.

"Usia dibatasi 35 (tahun). Lah saya sudah 36 (tahun), nggak ada harapan," ucapnya.

Dia menambahkan, persoalan lainnya yaitu kuota sertifikasi yang terbatas serta permasalahan finansial bagi para honorer untuk mengurus sertifikasi. Selain itu, Mega menuturkan para guru honorer yang menginginkan sertifikasi harus mempunyai ijazah S1 linear sesuai mata pelajaran atau jurusan yang mereka ajarkan.

"Banyak guru-guru yang semangat mengajar banyak, tapi tidak mampu menempuh pendidikan. Sedangkan mereka mengajar lebih dari puluhan tahun," tuturnya.

 

2 dari 2 halaman

Bicarakan dengan Menteri

Presiden Jokowi pun menampung sejumlah permasalahan yang disampaikan Megayanti. Jokowi mengatakan akan berdiskusi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi Syafruddin, Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin untik membahas hal tersebut.

"Saya harus berbicara dengan Menpan RB, Mendikbud dan menteri-menteri yang terkait dengan ini. Menteri Agama juga," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi menerima laporan dari Ketua Dewan Pembina PGSI Abdul Kadir Karding bahwa besaran honor guru yang belum tersertifikasi sekitar Rp 300.000-Rp 400.000 per bulan. Jokowi kaget mendengar informasi tersebut.

"Di dalam hati saya tidak percaya, tetapi kalau yang ngomong pak ketua ya saya harus percaya bahwa memang masih ada," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya