Donald Trump Batal Hadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos

Donald Trump tak hadir ke Davos karena masalah domestik, salah satunya anggaran tembok di selatan negaranya.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Jan 2019, 19:00 WIB
Presiden AS, Donald Trump meninjau prototipe tembok perbatasan AS dan Meksiko yang kontroversial di San Diego, Selasa (13/3). Prototipe tembok perbatasan Trump memiliki tinggi sekitar 9 meter, dengan puncak yang tebal dan bundar. (MANDEL NGAN / AFP)

Liputan6.com, Washington D.C. - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan absen pada acara para elit ekonomi dunia di Davos, Swiss, pada akhir Januari nanti. Keputusan diambil sebab pemerintahan AS sedang tutup.

Kabar ini Trump sampaikan langsung lewat Twitter. Sang presiden menyebut ulah Partai Demokrat dan pentingnya keamanan batas negara sebagai alasan pembatalannya datang ke acara yang diprakarsai oleh World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia, WEF).

"Akibat keras kepalanya anggota Partai Demokrat perihal Keamanan Perbatasan dan besarnya kepentingan Keselamatan Negeri kita, saya dengan hormat membatalkan perjalanan yang sangat penting ke Davos, Swiss, untuk menghadiri World Economic Forum. Salam paling hangat saya dan rasa maaf ke WEF!" ujar Donald Trump via akun twitternya.

Davos adalah lokasi pilihan WEF dalam mengadakan pertemuan tahunan mereka. Kota di kawasan gunung Alpen itu menjadi saksi bertemunya para elit di dunia bisnis dan politik dari seluruh dunia. Keelitan Davos pun sudah jadi julukan serta sindiran bagi ajang tersebut.

Tiap awal tahun, mereka berkumpul di Davos untuk membahas agenda level global. Dunia industri pun menjadi salah satu bahasan utama di forum ini.

Pemerintah AS masih tutup secara parsial karena tarik-ulur anggaran. Demi membangun tembok atau pagar besi di batas selatan negaranya, Donald Trump meminta anggaran sebesar USD 5 miliar atau Rp 70,2 triliun (USD 1 = Rp 14.045).

Partai oposisi menolak memberikannya, sehingga kompromi politik terus berjalan. Diperkirakan gaji 800 ribu pegawai federal terdampak akibat penutupan pemerintahan ini.

2 dari 2 halaman

Donald Trump Walk Out Saat Bahas Masalah Penutupan Pemerintahan AS

Donald Trump saat tiba di Pennsylvania, Amerika Serikat untuk mengenang tragedi serangan teroris 9/11. (Nicholas Kamm / AFP)

Donald Trump memutuskan walk out dari hadapan para pemimpin kubu Demokrat, ketika dia secara sepihak mengatakan perundingan menemui jalan buntu pada hari ke-19 penutupan pemerintah setempat.

Trump mengakhiri pembicaraan setelah Nancy Pelosi dan Chuck Schumer bersikeras dengan penolakan mereka untuk mendanai rencana penambahan tembok perbatasan AS-Meksiko.

Dikutip dari BBC pada Kamis, 10 Januari 2019, Trump menyebut pertemuannya dengan pasangan Demokrat itu sebagai "buang-buang waktu".

Beberapa saat setelah walk out, Donald Trump mengetwit "bye-bye" kepada para pemimpin Demokrat.

Nancy Pelosi, yang merupakan Ketua DPR AS, mengatakan bahwa pegawai federal yang terancam kehilangan pendapatannya pada pekan ini adalah "isu yang mencoreng" sosok Trump.

"Trump tampaknya tidak peka akan hal itu. Dia pikir mereka (pekerja federal) bisa meminta uang ke orang tuanya, tetapi faktanya tidak, mereka bekerja untuk negara dan perlu dibayar," tegas Pelosi.

Sementara itu, Chuck Schumer mengatakan kepada wartawan bahwa Donald Trump tiba-tiba pergi ketika Ketua DPR mengatakan tidak akan menyetujui pendanaan pada tembok perbatasan.

"Dia (Trump) bertanya kepada Pelosi, 'Apakah Anda setuju dengan rencana tembok perbatasan?', yang kemudian dijawab tidak," ujar Schumer.

"Tidak lama kemudian dia berdiri dan berkata, 'Kalau begitu, kita tidak punya sesuatu untuk dibicarakan,' dan dia berjalan keluar. Lagi-lagi kita melihat kemarahan Trump karena dia tidak bisa mewujudkan kehendaknya," lanjut pejabat top Demokrat itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya