Soal Debat Capres 2019, KPU: Sekarang Lebih Terasa Alur Debatnya

Arief mengatakan debat kali ini juga akan berbeda dari debat capres-cawapres sebelumnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2019, 20:17 WIB
Ketua KPU Arief Budiman didampingi Kabareskrim Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto memberikan keterangan usai melaporkan kasus hoaks surat suara tercoblos di Gedung Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta, Kamis (3/1). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan, nuansa perdebatan dalam debat capres-cawapres 2019 akan lebih terasa. Sebab, kata dia, sejak segmen awal sudah ada tahapan tanya jawab untuk dua pasangan capres dan cawapres.

"Sekarang hebatnya jauh lebih terasa alur debatnya. Karena sejak segmen pertama, pertanyaan itu sudah ditanggapi dan menjawab pertanyaan," kata Arief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Arief mengatakan debat kali ini juga akan berbeda dari debat capres-cawapres sebelumnya. Lanjutnya, debat akan dimulai sejak segmen satu hingga lima. Segmen enam akan diisi oleh penutup.

"Segmen dua dan tiga pertanyaan dari panelis dan segmen empat dan lima pertanyaan dari masing-masing kandidat," ungkapnya.

Ia juga membantah telah membocorkan pertanyaan debat capres cawapres sebelum dimulai. Arief menjelaskan, KPU hanya memberikan kisi-kisi sebanyak 20 pertanyaan. Pertanyaan itu nantinya akan ditanyakan pada capres-cawapres secara acak.

 

2 dari 2 halaman

Harus Kuasai Materi

Ketua KPU Arief Budiman, Direktur Program TKN Arya Bima dan Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi Priyo Budi Santoso memberikan keterangan usai menggelar rapat finalisasi debat capres-cawapres pertama, Jakarta, Senin (7/12). (Merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

"Bukan membocorkan, KPU berikan kisi-kisi 20 pertanyaan. Tapi merka tidak tahu yang akan ditanyakan pertanyaan nomor berapa. Mereka enggak tahu. Jadi mereka betul-betul harus memahami bukan menghafalkan," ucapnya.

Karena itu, tambahnya, para kanidat harus benar-benar menguasai materi debat. Mulai dari hukum, HAM dan juga korupsi.

"Karena mereka enggak tahu yang harus dijawab itu pertanyaan yang mana. Jadi bukan kemudian diberikan lalu jawab. Itu tidak. Tetap ada kalau kita mengistilahkan setengah tertutup dan setengah terbuka," tandasnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya