Megawati: Menang Pemilu Lewat Hoaks, Apa Tidak Porak-poranda?

Megawati mengaku, sejak pemilu 1955, tidak pernah terjadi persaingan seperti tahun-tahun ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2019, 13:32 WIB
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat berdialog dengan elemen muda di DPP PDIP, Jakarta, Senin (7/1). Acara tersebut dalam rangka memperingati HUT ke-46 PDI Perjuangan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri heran mengapa hoaks dan kebencian dipakai hanya demi memenangkan pemilu. Menurut dia, bila pemimpin terpilih dari cara hoaks dan menebar kebencian, maka negara bisa porak-poranda.

Hal tersebut disampaikan Megawati saat menyampaikan pidato pada HUT ke-46 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).

Megawati menceritakan, saat bertemu dan berdiskusi dengan golongan milenial di DPP PDIP, dia ditanya bagaimana menjadi seorang pemimpin.

"Saya bilang ya tentunya beretika punya budi pekerti, tidak hanya main viral dengan kebencian dan hoaks," ujar Megawati.

Dia mengaku, sejak pemilu 1955, tidak pernah terjadi persaingan pemilu seperti tahun-tahun ini. Pemilu sekarang ini, kata ini, banyak cara dipakai seperti menebar kebencian demi melanggengkan kekuasaan.

"Saya tidak pernah melihat bangsa kita sendiri hanya menuju keinginan untuk merebut kekuasaan. Lalu seperti saling membenci menyanyikan kebencian lalu hoaks," kata Putri proklamator Bung Karno tu.

Megawati mengatakan, mau apa jadinya bila pemimpin yang menang dengan cara demikian. Menurutnya hanya bakal menimbulkan kebencian.

"Ya ibu denger to, apakah bangsa ini tidak porak poranda satu sama lain, bukan sepertinya jadi musuh," kata Megawati.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Menang Konstitusional

Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristanto saat berdialog dengan elemen muda di DPP PDIP, Jakarta, Senin (7/1). Acara tersebut dalam rangka memperingati HUT ke-46 PDI Perjuangan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Megawati menargetkan kembali menjadi pemenang pemilu 2019 dan membawa kembali Joko Widodo ke kursi RI-1 untuk periode kedua. Dia menegaskan, kemenangan PDIP diraih dengan cara yang konstitusional.

"Sebagai Ketua Umum partai saya tegaskan PDIP harus kembali menang dengan tetap gunakan cara konstitusional. Apakah kalian siap?" ujar Megawati .

Megawati percaya kepada penyelenggara pemilu 2019, KPU, Bawaslu, TNI dan Polri. Menurutnya pemilu bakal berjalan secara konstitusional.

"Terima kasih kepada penyelenggara penilu TNI dan Polri yang saya yakini akan kawal pemilu berjalan konstitusional," kata dia.

Putri proklamator itu mengungkapkan bakal berusaha menggolkan badan riset yang dijadikan landasan pembangunan nasional. Sesuai dengan visi misi PDIP yang diputuskan dalam Rakernas Februari 2018.

"Ini sedang kami perjuangkan bersama pak Jokowi. Tentu saja perjuangan ini menemukan jalannya apabila pak Jokowi terpilih kembali dan PDIP menang," kata dia.

Dia memanaskan para kader banteng untuk menang Pemilu dan Pilpres. Megawati meminta sesama kader tidak saling sikut.

"Singkirkan metode konflik. Enyahkan devide et impera. Jangan tebarkan benih perpecahan, hoax, kebencian," kata Megawati.

"Jika kita pecah kita sudah kalah dari awal dalam politik. Turunlah ke bawah datangi rakyat peluk dan menangkan hati rakyat. Berpolitik dengan gembira," pungkasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya