Manchester City Ditekuk Leicester, Guardiola Sebut Lini Pertahanan Bermasalah

Manchester City kini terlempar ke posisi ketiga klasemen Liga Inggris.

oleh Edu Krisnadefa diperbarui 27 Des 2018, 11:15 WIB
Reaksi bomber Manchester City, Sergio Aguero (kiri) setelah kalah dari Leicester City, di King Power Stadium, Rabu (27/12/2018). Manchester City kalah 1-2. (AFP / Lindsey Parnaby)

Liputan6.com, Leicester - Manchester City kembali menderita kekalahan. Setelah pekan lalu dipermalukan Crystal Palace 2-3, kali ini giliran Leicester City yang menghajar mereka.

Di Stadion King Power, Rabu (26/12), dalam gelaran Booxing Day, Manchester City takluk 1-2. Dua gol Leicester City dicetak Marc Albrigton dan Ricardo Pereira. Sedangkan Manchester City hanya mampu membalas satu gol lewat Bernardo Silva.

Posisi Manchester City pun melorot ke peringkat ketiga klasemen Liga Inggris. Sementara posisi satu dan dua ditempati Liverpool dan Tottenham Hotspur.

Manajer Manchester City , Josep Guardiola, menyebut, kini mereka mempunyai masalah serius di lini pertahanan. Dua gol Leicester disebut pria asal Spanyol itu.

"Kami mengalami musim dengan banyak clean sheets, hanya kebobolan lima kali. Tapi, sekarang kami kebobolan banyak gol. Jelas ini masalah besar bagi kami," ujar Guardiola, dikutip Manchester Evening News.

2 dari 3 halaman

Kontradiksi

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memberikan instruksi saat melawan Leicester pada laga Piala Liga di Stadion King Power, Leicester, Selasa (18/12). Leicester kalah adu penalti dari City. (AFP/Lindsey Parnaby)

Di 13 pertandingan awal Manchester City memang hanya kebobolan lima gol. Kondisi ini amat berbeda dengan yang mereka alami saat ini.

Dua gol Leicester membuat gawang Ederson telah kebobolan 10 gol dari enam laga terakhir. Bahkan, di sembilan laga terakhir di semua ajang, Manchester City belum lagi mendapat clean sheets.

 

3 dari 3 halaman

Tak Bisa Dibiarkan

Guadiola, 47 tahun, pun menyebut hal ini tak bisa dibiarkan. Mantan pelatih Barcelona itu berjanji akan segera menemukan solusi masalah ini.

"Kami punya pemain dengan kemampuan spesifik. Kami juga punya pemain yang kuat dengan bola, dan tentu saja bukan pilihan untuk bermain bertahan sepanjang pertandingan. Tapi, sesuatu harus kami lakukan," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya