Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah menegaskan kenaikan harga BBM merupakan pilihan terakhir untuk menekan lonjakan harga minyak mentah dunia. Pemerintah tak pernah bermaksud menyengsarakan rakyat dengan kenaikan BBM.
"Pemerintah yang mau menyengsarakan rakyat itu tidak ada, siapa pun pemimpinnya. Kita sudah punya enam presiden, tidak ada presiden yang menyengsarakan rakyatnya. Hampir semua presiden pernah menaikkan BBM. Oleh sebab itu, kalau ada kenaikan BBM pasti itu pilihan terakhir," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Rabu (7/3).
Hatta menjelaskan, dengan kenaikan tersebut persoalan yang dihadapi pemerintah adalah masyarakat yang terkena dampaknya bisa dilindungi. Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan dana kompensasi BBM senilai Rp 40 triliun, mulai dari pemberian bantuan langsung sementara hingga peningkatan beasiswa bagi masyarakat miskin.(MEL)
"Pemerintah yang mau menyengsarakan rakyat itu tidak ada, siapa pun pemimpinnya. Kita sudah punya enam presiden, tidak ada presiden yang menyengsarakan rakyatnya. Hampir semua presiden pernah menaikkan BBM. Oleh sebab itu, kalau ada kenaikan BBM pasti itu pilihan terakhir," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Rabu (7/3).
Hatta menjelaskan, dengan kenaikan tersebut persoalan yang dihadapi pemerintah adalah masyarakat yang terkena dampaknya bisa dilindungi. Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan dana kompensasi BBM senilai Rp 40 triliun, mulai dari pemberian bantuan langsung sementara hingga peningkatan beasiswa bagi masyarakat miskin.(MEL)