Perang Dagang Memanas, IHSG Bakal Bergerak Bervariasi

Kemarin, IHSG ditutup melemah 9,18 poin atau 0,15 persen ke level 6.013,58.

oleh Bawono Yadika diperbarui 28 Nov 2018, 06:20 WIB
Seorang pria melintas di depan papan monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan tertekan pada perdagangan saham Rabu (28/11/2018). Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memprediksi IHSG berlabuh di kisaran support 5.956 dan resistance 6.060.

Kemarin, IHSG ditutup melemah 9,18 poin atau 0,15 persen ke level 6.013,58. Sementara indeks saham LQ45 turun 0,23 persen ke posisi 960,69. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

"Sektor industri dasar turun 2,04 persen memimpin pelemahan karena aksi jual setelah pada perdagangan awal pekan menguat menahan IHSG dizona hijau," kata dia di Jakarta.

Dia menuturkan, sentimen eksternal perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China berpotensi semakin memanas (hawkish). Ini dinilai bakal menggiring IHSG tersungkur pada pergerakan indeks.

"Sentimen global terhadap tarif perdagangan AS-China yang dispekulasi hawkish membebani investor meskipun hasil pertemuan Bank Indonesia (BI) yang cenderung optimis melihat outlook tahun 2019," ujarnya.

Senada, Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati mengungkapkan, investor kini berharap, potensi pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di selah KTT G20 dapat menurunkan ketegangan perang dagang yang tengah bergejolak antar kedua negara.

Adapun menurut Suryo, IHSG secara teknikal akan berada di rentang support 6.001 dan resistance 6.036.

Beralih ke saham rekomendasi, kata Lanjar, saham yang disarankan laik beli ialah saham PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), dan PT JAPFA Tbk (JPFA).

Sedangkan Suryo menganjurkan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), serta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

 

2 dari 2 halaman

Ditutup Melemah, IHSG Masih Mampu Bertahan di Level 6.013,58

Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah usai bergerak di dua zona pada perdagangan saham Selasa (27/11/2018) ini.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG melemah 9,18 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.013,58. Sementara indeks saham LQ45 turun 0,23 persen ke posisi 960,69. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Ada sebanyak 165 saham menguat tetapi tidak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 220 saham melemah dan 122 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 444.424 kali dengan volume perdagangan saham 10,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,9 triliun.

Investor asing beli saham Rp 335 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.509.

Sektor saham yang menghijau hanya tiga yakni perkebunan sebesar 0,34 persen, sektor saham aneka industri naik 1 persen, dan sektor saham keuangan menguat 1,05 persen.

Sementara saham yang melemah antara lain industri dasar turun 2,04 persen dan sektor pertambangan sebesar 1,59 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham TRIO menguat 34,36 persen ke posisi Rp 262 per saham, saham ERTX mendaki 25,21 persen ke posisi Rp 149 per saham, dan saham INDR melonjak 25 persen ke posisi Rp 6.000 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham AKSI melemah 25 persen ke posisi Rp 450 per saham, saham SOSS merosot 24,87 persen ke posisi Rp 725 per saham, dan saham GLOB tergelincir 20,40 persen ke posisi Rp 199 per saham.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya