Liputan6.com, Denpasar: Seorang gadis asal Kintamani, Bali, mengalami patah tulang kaki sebanyak 17 kali sepanjang hidupnya.
Saat kawannya asyik bersekolah, Wayan Purniasih sibuk bekerja sebagai tukang jahit baju. Ia tak bisa banyak bergerak karena mengalami masalah tulang. Penyakit ini tak kunjung sembuh sehingga Wayan pun harus terus dirawat di rumah sakit.
"Mulai (patah) umur enam tahun. Waktu itu saya jalan dan tiba-tiba kaki saya patah. Karena saya masih kecil, saya belum mengerti apa-apa," kata Wayan, Selasa (14/2).
Keadaan ini membuat sang ayah, Nyoman Astika, bingung. Pembuat kandang ayam ini tak bisa berbuat banyak. Ia sempat membawa sang putri tercinta ke tukang pijat tradisional. Tak membuahkan hasil.
Dokter RSUD Sanglah menduga Wayan menderita penyakit tulang keropos. Penyebabnya adalah defisiensi kalsium sejak berada dalam kandungan. Untuk sementara, pihak rumah sakit baru merawat Wayan dengan memberikan gips pada tulang yang patah.(WIL/YUS)
Saat kawannya asyik bersekolah, Wayan Purniasih sibuk bekerja sebagai tukang jahit baju. Ia tak bisa banyak bergerak karena mengalami masalah tulang. Penyakit ini tak kunjung sembuh sehingga Wayan pun harus terus dirawat di rumah sakit.
"Mulai (patah) umur enam tahun. Waktu itu saya jalan dan tiba-tiba kaki saya patah. Karena saya masih kecil, saya belum mengerti apa-apa," kata Wayan, Selasa (14/2).
Keadaan ini membuat sang ayah, Nyoman Astika, bingung. Pembuat kandang ayam ini tak bisa berbuat banyak. Ia sempat membawa sang putri tercinta ke tukang pijat tradisional. Tak membuahkan hasil.
Dokter RSUD Sanglah menduga Wayan menderita penyakit tulang keropos. Penyebabnya adalah defisiensi kalsium sejak berada dalam kandungan. Untuk sementara, pihak rumah sakit baru merawat Wayan dengan memberikan gips pada tulang yang patah.(WIL/YUS)
