Prancis Tarik Dubes di Suriah

Prancis memutuskan untuk menarik duta besarnya dari Suriah, terkait aksi kekerasan berdarah yang dilakukan tentara Suriah terhadap kelompok antipemerintah.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Feb 2012, 10:27 WIB
Liputan6.com, Paris: Prancis memutuskan untuk menarik duta besarnya dari Suriah, Selasa (7/2) waktu setempat. Demikian pernyataan resmi juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Bernard Valero di Paris, Prancis, terkait aksi kekerasan berdarah yang dilakukan tentara Suriah terhadap kelompok antipemerintah.

"Dihadapkan dengan represi memburuk yang sedang dilakukan oleh rezim Suriah terhadap penduduk sendiri, otoritas Prancis memutuskan untuk menarik duta besarnya dari Suriah untuk urusan konsultasi," kata Bernard Valero. "Kami juga memulai diskusi dengan mitra kami di Brussels untuk memperkuat sanksi terbaru."

Pernyataan juru bicara itu mengacu pada langkah-langkah sanksi ekonomi Uni Eropa terhadap pemerintah Assad dan pendukung utamanya. Keputusan Paris itu terjadi, setelah Italia, Inggris, dan Amerika Serikat , menarik duta besar mereka.

Valero mengatakan, duta besar Prancis akan kembali di Paris dalam beberapa hari berikutnya. Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe telah bertemu dengan pimpinan oposisi Suriah di pengasingannya dan siap memanggil para pemimpin regional untuk membahas krisis itu.

Kekuatan Barat juga mengecam keputusan Rusia dan Cina yang memveto sebuah gerakan baru sebelum Dewan Keamanan PBB mengutuk Suriah.

Sementara itu, pasukan Assad dilaporkan terus meningkatkan serangan mereka di kota pemberontak Homs. Saat ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sedang mengunjungi Suriah.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengumkan sebuah inisiatif baru bersama negara-negara tersebut, untuk mendukung rakyat Suriah, dan bukan rezim yang berkuasa.

Valero mengatakan, Prancis siap mengikuti rencana Turki secara berhati-hati, tetapi sejauh ini pihaknya masih memiliki sedikit informasi tentang hal itu. Ia meminta Lavrov, untuk menggunakan pengaruh Rusia untuk menekan Suriah agar menerima rencana perdamaian regional.

Sejauh ini, lebih dari 150 orang tewas di kota Homs sepanjang Senin dan Selasa kemarin akibat keberutalan tentara Suriah [baca: Dua Hari, 150 Demonstran Tewas].(Zeenews/SHA)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya