Ma'ruf Amin: Tak Ada Hari Santri Nasional Jika Tanpa Jokowi

Ma'ruf Amin melakukan kunjungan perdana ke Palangka Raya sebagai cawapres Pilpres 2019. Kunjungan masih terkait Hari Santri Nasional yang jatuh 22 Oktober kemarin.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Okt 2018, 10:02 WIB
Ma'ruf Amin tiba di Palangka Raya.

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menyatakan, adanya Hari Santri Nasional tak lepas dari peranan Presiden Jokowi. Sebab, baru di era Jokowi diakui hari tersebut berdasarkan Keputusan Presiden nomor 22 tahun 2015.

"Tak ada Jokowi, maka tak ada Hari Santri Nasional," ungkap Maruf Amin di Palangka Raya, Selasa (23/10/2018). 

Pria yang akrab disapa Abah ini melakukan kunjungan perdana ke Palangka Raya dan Kalteng sebagai cawapres Pilpres 2019. Kunjungan masih terkait Hari Santri Nasional yang jatuh 22 Oktober kemarin.

"Hari ini saya akan melakukan kegiatan di Bumi Kalimantan, khususnya di Palangkaraya. Kunjungan saya ini masih terkait dengan Hari Santri," ucap Ma'ruf Amin.

Ma'rufmenegaskan, Hari Santri untuk mengingatkan tentang peran pentingnya santri dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Dengan itu, santri wajib mengambil peran dalam mengisi pembangunan bangsa.

2 dari 2 halaman

Tangkal Hoaks

Apalagi, lanjut Ma'ruf Amin, di era global dan digital ini, kecenderungan hoaks serta politik adu domba merajalela. Itu sebabnya dibutuhkan peran santri untuk mengingatkannya.

"Tentunya para santri bisa menangkal semakin berkembangnya hoaks tersebut. Saya berharap, para santri juga meningkatkan kapasitas dan kompetensinya," pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya