Seminggu Usai Gempa, PMI: Masih Banyak Daerah Terisolasi di Donggala dan Sigi

Selain di Donggala, PMI menyebut, masih ada beberapa kecamatan di Sigi, Sulawesi Tengah yang juga terisolasi usai gempa.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Okt 2018, 11:29 WIB
Seorang wanita mencari barang-barang yang tersisa di antara puing rumah akibat gempa dan tsunami di Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10). Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter melanda Palu dan Donggala pada 28 September 2018 lalu. (AFP/Jewel SAMAD)

Liputan6.com, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) menyebutkan, masih banyak daerah di Donggala, Sulawesi Tengah, yang terisolasi akibat gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat, 28 September lalu. Salah satunya Kecamatan Banawa.

Kepala Biro Humas PMI Pusat Aulia Arriani mengatakan, daerah tersebut terisolasi karena sulitnya akses menuju lokasi, lantaran banyak reruntuhan bangunan. Selain itu, tidak ada alat transportasi yang cukup untuk menjangkau Banawa.

"Di situ (Banawa) menurut pantauan teman-teman, belum mendapatkan bantuan sehingga kami coba masuk ke sana kemudian distribusi air. Kebutuhan mendesak mereka seperti peralatan bayi," kata Aulia Arriani di acara 'Palu Retak' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10/2018).

Selain di Donggala, lanjut dia, masih ada beberapa kecamatan di Sigi, Sulawesi Tengah yang juga terisolasi. Daerah tersebut adalah Kecamatan Lindu, Kolawi, Kolawi Selatan, dan Titikor.

"Sepertinya masih banyak daerah yang belum tersentuh. Saya dapat informasi juga dari relawan masih ada tujuh daerah terisolir di Palu" sambung dia.

Aulia Arriani memastikan relawan PMI terus membantu menangani korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi. Saat ini, sudah ada 426 relawan PMI yang bergerak di lokasi.

"Kita fokus sejak kemarin didistribusi bantuan, setelah sebelumnya kita fokus evakuasi. Seiring dengan itu, kita masih assessment untuk darah-darah bagi yang belum dapat bantuan," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Stok Darah Aman

Khusus stok darah untuk korban luka berat, Aulia Arriani memastikan, masih aman. Dari data yang ada, masih ada 100 kantong darah yang disediakan PMI di Sulawesi Tengah.

"Proses donor darah juga terus berjalan, karena kita imbau kepada masyarakat lokal untuk mendonorkan darah. Jadi stok darah aman," katanya.

Gempa magnitudo 7,4 disusul tsunami menimpa Palu-Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September 2018. Akibat bencana ini, 1.571 orang meninggal dunia dan 113 orang lainnya hilang.

Sementara korban luka berat sebanyak 2.549 orang. Sampai saat ini, mereka masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Data korban tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho pada Jumat, 5 Oktober kemarin. Tidak tertutup kemungkinan, jumlah korban akan terus bertambah mengingat proses evakuasi sedang berjalan.

Reporter: Titin Supriatin

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya